kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hexindo Adiperkasa (HEXA) bidik penjualan alat berat 1.600 unit di tahun 2021


Jumat, 23 Juli 2021 / 13:35 WIB
Hexindo Adiperkasa (HEXA) bidik penjualan alat berat 1.600 unit di tahun 2021
ILUSTRASI. Alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) . KONTAN/Daniel Prabowo/04/11/2008


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hexindo Adiperkasa (HEXA) menargetkan penjualan alat berat di tahun fiskal 2021 (April 2021-Maret 2022) mencapai 1.600 unit.

Corporate Secretary HEXA Listiana Kurniawati mengungkapkan dengan prediksi harga komoditas yang cenderung stabil, sektor agriculture dan forestry diprediksi masih akan mendominasi penjualan alat berat Hitachi di tahun ini. "Target kurang lebih 1.600 unit atau meningkat 5% dari penjualan tahun fiskal 2020," kata Listiana kepada Kontan.co.id, Kamis (23/7).

Listiana melanjurkan, khusus untuk sektor batubara, diakui peningkatan harga komoditas di kuartal I dan potensi peningkatan ke depan berdampak positif pada kegiatan operasional kontraktor tambang. Hal ini juga dinilai turut berdampak positif pada penjualan alat berat HEXA dan jasa after sales services.

Adapun, total penjualan HEXA untuk kuartal I 2021 (April-Juni) mencapai 427 unit. Total penjualan ini meliputi excavator 363 unit, mini excavator 53 unit, wheel loader 8 unit dan articulated dump truck sebanyak 3 unit. Terkhusus untuk alat berat, kontribusi terbesar datang dari sektor agro. "Sektor dengan kontribusi terbesar, agro dengan 137 unit," kata Listiana. 

Baca Juga: Industri alat berat siap mengerek penjualan di semester kedua tahun ini

Jumlah ini mencapai sekitar 38% total penjualan alat berat di kuartal I. Kemudian sektor forestry dengan penjualan sebanyak 90 unit (25%), pertambangan sebanyak 88 unit (24%) dan konstruksi 48  unit (13%). Dalam pemberitaan Kontan sebelumnya, enggan membaiknya kondisi ekonomi di awal tahun ini, HEXA berharap terjadi peningkatan kinerja untuk top line dan bottom line dapat terjadi pada tahun fiskal 2021.

"Kenaikan budget sekitar 30% untuk budget sales dan 20% untuk laba bersih, merujuk proyeksi membaiknya perekonomian Indonesia sepanjang 2021 dan kondisi bisnis yang mulai menguat di awal tahun," jelas Listiana.

Mengutip laporan keuangan Hexindo, pada tahun fiskal 2020 (April 2020-Maret 2021) Hexindo membukukan pendapatan US$ 264,01 juta. Realisasi ini terpangkas 37,79% year on year (yoy). Pada tahun 2019 Hexindo mampu memperoleh pendapatan sebesar US$ 424,43 juta.

 

Sementara itu, laba bersih Hexindo pada tahun 2020 mencapai US$ 25,59 juta atau turun 33,4% yoy dimana pada tahun 2019 laba bersih tercatat sebesar US$ 38,43 juta. Sebelumnya HEXA sudah mengantisipasi adanya penurunan kinerja pada tahun fiskal 2020 akibat tekanan pandemi covid-19.

Selain itu, memasuki tahun 2021 capex HEXA diperkirakan masih berada di kisaran US$ 10 juta seperti target awal tahun lalu. Sebagian besar capex tersebut ditujukan untuk pengembangan infrastruktur perusahaan, penyediaan kendaraan operasional, serta pengembangan internet of things (IoT).

Selanjutnya: HEXA Bidik Pertumbuhan Laba 20%-30%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×