kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hingga Juni 2019, SMRU mencatat volume overburden removal 14,9 juta bcm


Selasa, 13 Agustus 2019 / 17:19 WIB
Hingga Juni 2019, SMRU mencatat volume overburden removal 14,9 juta bcm
ILUSTRASI. PT SMR Utama Tbk (SMRU)


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT SMR Utama Tbk membidik volume pengupasan lapisan tanah penutup atau overburden removal sebesar 30 juta bank cubic meter (BCM) dengan target coal getting sebesar 2 hingga 3 juta ton batubara pada tahun ini.

Sekretaris SMR Utama, Ricky Kosasih menyampaikan volume overburden removal (OB) SMRU sebanyak 14,9 juta bank cubic meter pada semester I 2019, nilai ini turun 1% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: SMR Utama (SMRU) raih pendapatan Rp 376,44 miliar pada semester I-2019

“Untuk realisasi volume produksi batu bara atau coal getting sebanyak 1,5 juta ton pada semester 1 2019, naik 30% dari semester I 2018,” katanya pada Kontan, Selasa (13/8).

Sepanjang semester pertama tahun ini SMRU mencatat pendapatan sebesar Rp 376,44 miliar naik tipis 1,95% dari periode uang sama tahun sebelumnya Rp 369,22 miliar. Pendapatan diperoleh dari jasa penambangan sebanyak Rp 366,79 miliar dan dari penyewaan alat berat sebanyak Rp 9,65 miliar.

Sayangnya mereka tak dapat menekan beban pendapatan, beban pendapatan mereka pada semester pertama 2019 Rp 3362,11 miliar tumbuh 11,74% dari sebelumnya Rp 324,05 miliar.

Sehingga laba kotor mereka turun hingga 68,27% menjadi Rp 14,33 miliar ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya Rp 45,16 miliar.

Selain itu beban umum dan administrasi mereka pada paruh pertama 2019 Rp 59,36 miliar. Alhasil pada kuartal kedua tahun ini SMRU mengantongi rugi bersih sebesar Rp 76,31 miliar, 69,35% lebih banyak dari tahun lalu Rp 45,06 miliar.

“Faktor penyebab rugi yang meningkat adalah karena proses penyelesaian di dua lokasi tambang yang dikerjakan perusahaan,” tambahnya.

Guna meningkatkan kinerja pada paruh kedua tahun ini, ia bilang perusahaan tetap menjaga produktivitas alat dan pekerja tanpa mengurangi aspek savety bagi pekerja. “Tentunya efisiensi biaya di setiap bagian juga menjadi perhatian managemen SMRU,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×