kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga September, SSIA pakai capex Rp 560 miliar untuk bebaskan lahan di Subang


Selasa, 23 Oktober 2018 / 16:02 WIB
Hingga September, SSIA pakai capex Rp 560 miliar untuk bebaskan lahan di Subang
ILUSTRASI. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar 60%-70% dari anggaran yang disiapkan tahun ini sebesar Rp 800 miliar.

Artinya, capex yang sudah direalisasikan perusahaan properti ini sekitar Rp 480 miliar -Rp 560 miliar selama sembilan bulan pertama tahun ini.

Serapan capex tersebut digunakan SSIA untuk melakukan pembebasan lahan di Subang, Jawa Barat. Sepanjang Januari-September 2018, persahaan telah berhasil membebaskan lahan di Subang seluas 174 hektare (ha).

"Sehingga per September 2018, lahan yang sudah diakuisisi di Subang mencapai 1.034 ha," kata Erlin Budiman, Investor Relation SSIA kepada Kontan.co.id, Senin (22/10).

SSIA sudah memulai pembebasan lahan di Subang sejak 2014 sejak perusahaan mendapatkan izin prinsip pengembangan kawasan industri Subang seluas 2.000 ha. Dari tahun itu hingga 2017, jumlah lahan yang sudah dibebaskan sebelumnya telah mencapai 860 ha.

SSIA menargetkan akan mulai membangun infrastruktur kawasan industri Subang setelah setidaknya mereka telah mengakuisisi lahan lebih dari 1.200 ha. Kawasan industri itu akan diluncurkan dengan mengusung nama Subang City of Industry pada tahun 2019.

Sebelum kawasan industri ini diluncurkan, SSIA masih akan mengandalkan penjualan lahan di Karawang. Sepanjang Januari-September 2018, perusahan sudah berhasil mencatatkan penjualan 8,3 ha ke sektor consumer good. Tahun ini, mereka hanya menargetkan penjualan lahan sekitar 10 ha sampai 12 ha.

Johannes Suriadjaja, Presiden Direktur SSIA sebelumnya mengungkapkan, Subang City of Industry itu akan groundbreaking pada Juli 2019.

Untuk membangun infrastruktur kawasan industri tersebut dan mengembangkan kawasan menjadi kota industri yang smart and sustanable, SSIA telah mendapatkan fasilitas pinjaman dari International Finance Coorporation (IFC) sebesar US$ 100 juta.

Menurut Johannes, pinjaman tersebut sudah cukup untuk membiayai pengembangan tahap awal kawasan industri itu. Sementara untuk pembebasan lahan, SSIA masih mengandalkan kas internal perusahaan. Hasil divestasi tol Cikopo-Palimanan yang dilakukan perusahaan tahun lalu ke Astra Infra akan difokuskan untuk mengakuisisi lahan di kawasan industri tersebut.

Konsep yang akan diusung SSIA dalam pengembangan kawasan industri itu akan banyak menggunakan teknologi masa kini dalam penyediaan infrastruktur seperti solar energy, pengolahan limbah cair dan limbah keras.

SSIA juga akan mengusung sistem green transportation public dengan menggunakan electric bus, area pedestrian yang nyaman, memiliki lajur sepeda dan menyediakan jalur pengangkutan barang yang efisien mengingat kawasan itu dekat dengan Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, dan jalan tol.

Dalam rencana SSIA, Kawasan industri Subang itu akan akan dikonsep menjadi kota industri yang lengkap dengan fasilitas pendukungnyanya mulai dari sarana pendidikan, fasilitas perumahan, kesehatan, perkantoran dan retail.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×