Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyebut kesepakatan pemberian potongan harga sewa antara pengelola pusat perbelanjaan dan peritel sangat beragam dan lebih bersifat business to business (B2B).
Tutum Rahanta, Dewan Penasihat Hippindo mengatakan, karena pemerintah tidak memberikan insentif pada pengelola pusat perbelanjaan, maka negosiasi yang berlangsung didasarkan pula pada kemampuan perusahaan.
"Jadi ada banyak skema negosiasi yang ada karena tiap gerai juga berada di bawah pengelolaan pihak yang berbeda. Tergantung posisi tiap pengelola, ada yang memberikan diskon, bahkan free, atau tidak memberikan diskon sama sekali," jelas Tutum saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (9/7).
Baca Juga: New normal, pengunjung Pondok Indah Mall meningkat
Sebagai informasi, akibat Covid-19 yang berdampak pada tingkat kunjungan yang rendah, pihak peritel modern yang mengisi gerai di pusat perbelanjaan meminta keringanan sewa pada pengelola mal.
Tutum melanjutkan, pihaknya tidak mengeluarkan batas patokan diskon atau keringanan sewa yang harus diminta oleh peritel lain. Tetapi, Hippindo tentu mengharapkan adanya keringanan dengan jumlah yang besar dari pihak pengelola mal.
Ia melanjutkan, skema diskon sendiri bervariasi, ada yang mengenakan diskon mencapai 50% bahkan lebih, atau kurang dari 50%, bahkan memberlakukan sewa gratis sepanjang masa penutupan mal akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB), hingga ada yang menolak dan tetap mengenakan tarif normal.
"Jadi sekali lagi, skema pemberian diskon ini bermacam-macam dan bersifat B2B, satu sama lain bisa memiliki kebijakan beda," lanjutnya.
Adapun mengenai jumlah kunjungan, sejak mal beroperasi kembali pada 2 Juni lalu hingga sekarang, Hippindo menyebut jumlah kunjungan masih belum signifikan.
"Jumlah pengunjung masih belum normal atau belum maksimal. Namun bagaimana pun juga, jual beli harus tetap berjalan agar roda ekonomi berputar juga," kata Tutum.
Baca Juga: New normal, kunjungan pusat perbelanjaan Metropolitan Land (MTLA) capai 40% kapasitas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News