kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.348   54,00   0,33%
  • IDX 7.376   63,89   0,87%
  • KOMPAS100 1.043   6,90   0,67%
  • LQ45 788   2,51   0,32%
  • ISSI 247   3,83   1,58%
  • IDX30 408   0,79   0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -0,36   -0,08%
  • IDX80 118   0,76   0,65%
  • IDXV30 119   0,47   0,40%
  • IDXQ30 129   -0,07   -0,06%

HKI Proyeksikan Pembangunan Junction Palembang Rampung di Tahun 2025


Jumat, 02 Agustus 2024 / 17:00 WIB
HKI Proyeksikan Pembangunan Junction Palembang Rampung di Tahun 2025
ILUSTRASI. PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) tengah menggarap proyek pembangunan simpang susun (junction) Palembang.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) tengah menggarap proyek pembangunan simpang susun (junction) Palembang. 

Memiliki total panjang 8,3 km, junction ini nantinya akan mengintegrasikan Tol Kayuagung-Palembang-Betung dan Palembang-Indralaya- Prabumulih.

Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya mengungkapkan bahwa pembangunan Junction Palembang sampai dengan pertengahan 2024 cukup progresif. 

"HKI membangun delapan ramp di Junction Palembang, dimana lima ramp ditargetkan rampung di akhir tahun 2024, sedangkan tiga ramp lainnya akan diselesaikan pada tahun 2025,” ujar Aditya dalam keterangan resminya, Jumat (2/8).

Baca Juga: Kemenperin Paparkan Penyebab Lesunya Industri Keramik Nasional

Pembangunan Junction Palembang ini nantinya akan memudahkan akses masyarakat dari arah Lampung menuju Prabumulih dan sebaliknya, serta Prabumulih menuju Betung dan sebaliknya tanpa harus keluar atau exit melalui gerbang tol.

Asal tahu saja, sebelumnya masyarakat yang melewati tol Kayuagung-Palembang-Betung dan akan menuju ruas Palembang-Indralaya-Prabumulih dan sebaliknya harus melalui exit tol dan jalan nasional.

"Nantinya jika sudah beroperasi, Junction Palembang akan menghubungkan langsung kedua tol tersebut sehingga dapat memangkas waktu perjalanan,” tutur Aditya.

Dari sisi teknis, Junction Palembang terdiri atas delapan ramp, direncanakan memiliki lebar lajur sepanjang empat meter dengan konstruksi elevated structure, dan memiliki kecepatan rencana 40-60 km/jam.

Agar pembangunan Junction Palembang tidak mengganggu operasional tol aktif di sekitarnya, maka HKI melaksanakan erection PCI girder dengan menggunakan launcher. 

Penyesuaian proses erection girder dilakukan dengan melakukan rekayasa dan manajemen traffic lalu lintas yang aman melalui koordinasi penuh dengan operator tol dan stakeholder terkait yang berkaitan dengan manajemen lalu lintas.

Untuk menjawab tantangan dan memaksimalkan proses konstruksi, HKI sepenuhnya telah menerapkan digital construction berupa Building Information Modelling (BIM). 

 Penerapan BIM tersebut dimulai dari fase rencana teknik akhir (RTA), fase pelaksanaan shopdrawing (SD), hingga pengukuran kuantitas pekerjaan secara akurat dengan penerapan Terrestrial Laser Scanner (TLS), serta implementasi Photogrammetry untuk monitoring progres pekerjaan lapangan secara real time.

"Dengan upaya maksimal di lapangan, proyek Junction Palembang nantinya diharapkan dapat mempermudah konektivitas sehingga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatra Selatan," pungkasnya.

Baca Juga: Begini Kata HKI Soal RPP Gas Bumi untuk Kebutuhan dalam Negeri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×