kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Holding perkebunan PTPN III incar pertumbuhan pendapatan 12,21% pada tahun ini


Jumat, 18 Juni 2021 / 17:05 WIB
Holding perkebunan PTPN III incar pertumbuhan pendapatan 12,21% pada tahun ini
ILUSTRASI. Pekerja mengawasi aktivitas di sekitar tangki timbun minyak sawit PT. Sarana Agro Nusantara, anak perusahaan PTPN III Holding, di kawasan Industri PT. Pelindo I Dumai di Dumai, Riau, Rabu (16/1/2019). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/ama.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

Holding Perkebunan Nasional pun mencatatkan pertumbuhan EBITDA hingga 97% dari Rp 1,6 triliun menjadi sekitar Rp 3,4 triliun."Net Operating Cash Flow meningkat 29% dari Rp 2,6 triliun menjadi sekitar Rp 3,4 triliun. Untuk proyek-proyek strategis sudah mulai dijalankan, dengan pencapaian sudah mulai dihasilkan," sebut Imelda.

Adapun luas areal perkebunan yang dikuasai PTPN Group memiliki luas 1,18 juta hektare, yang berlokasi di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Holding perkebunan nusantara PTPN III memiliki fokus pada komoditas utama seperti kelapa sawit, tebu, karet, teh dan kopi.

Selain itu, PTPN Group juga akan meningkatkan pendapatan dengan strategi optimalisasi aset non-core (non-perkebunan). Antara lain melalui kerjasama pembangunan kawasan industri terpadu/kawasan ekonomi khusus, kawasan pariwisata, energi terbarukan, residensial, hingga optimalisasi lahan untuk tambak.

Baca Juga: Berpotensi ungkit ekonomi nasional, KKP dorong pengembangan rumput laut

"Diharapkan melalui kerjasama tersebut akan diperoleh peningkatan EBITDA perusahaan yang nantinya akan digunakan antara lain untuk menyelesaikan kewajiban PTPN Group kepada kreditur," imbuh Imelda.

Asal tahu saja, total liabilitas PTPN Group per tahun 2020 lalu mencapai Rp 77 triliun. Imelda memastikan, pembayaran utang dilakukan sesuai jadwal angsuran sesuai Master Amendment Agreement (perjanjian restrukturisasi pinjaman PTPN Group) yang telah ditandatangani pada 21 Januari 2021 lalu. "Harapannya proses restrukturisasi yang dijalani sepanjang Maret 2020 - April 2021 dapat berjalan sesuai rencana," sebutnya.

Untuk menunjang rencana kerja tahun ini, Holding Perkebunan Nusantara akan mengalokasikan capex sebesar Rp 6,7 triliun. Dana tersebut berasal dari kas internal senilai Rp 2,7 triliun, ditambah dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Capex digunakan untuk belanja modal kebun dan pabrik, dan modal kerja komoditas kelapa sawit dan tebu, dalam rangka melaksanakan program oprational excellence pabrik dan kebun," pungkas Imelda.

Selanjutnya: RNI bakal optimalkan aset lahan kebun tebu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×