kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Honda Akui Konsumen Sempat Wait And See Terhadap Perubahan Kebijakan PPnBM


Selasa, 01 Februari 2022 / 20:02 WIB
Honda Akui Konsumen Sempat Wait And See Terhadap Perubahan Kebijakan PPnBM
ILUSTRASI. Suasana penjualan mobil di sebuah diler di Depok, Jawa Barat, Senin (01/03). KONTAN/Baihaki/01/03/2021


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Honda Prospect Motor (HPM) menilai, para konsumen cenderung wait and see terhadap perubahan kebijakan insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) sektor otomotif, sehingga mempengaruhi penjualan mobil Honda di awal tahun 2022.

Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor Yusak Billy mengaku, pihaknya masih memonitor realisasi penjualan mobil Honda di bulan Januari 2022. Ia menyebut, sampai pekan lalu, pemesanan mobil Honda masih 40% lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

“Di paruh awal Januari banyak konsumen yang menahan pemesanan karena menunggu ditetapkannya perpanjangan insentif PPnBM DTP dan juga adanya kenaikan harga akibat pajak karbon,” ungkap Billy, Senin (31/1).

Sampai saat ini, permintaan untuk model seperti Honda Brio dan All New Honda BR-V masih tergolong positif. HPM juga melihat bahwa potensi pasar dapat terus meningkat, meski masih sangat tergantung pada kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia dan pasokan komponen untuk produksi.

Baca Juga: Awali Tahun 2022, Hyundai Buka 5 Showroom Baru di Jabodetabek

Billy menambahkan, HPM masih merasakan dampak gangguan pasokan komponen yang sudah terjadi sejak tahun 2021 dan berpengaruh terhadap tingkat produksi Honda di Januari ini. 

Meski produksi belum dapat berjalan 100%, namun HPM terus mengoptimalkan kemampuan produksi mobil dengan komponen yang tersedia demi secepatnya memenuhi permintaan konsumen. “Bahkan, kami akan menggunakan dua line produksi untuk Honda Brio yang permintaannya masih tinggi,” imbuhnya.

Lantas, HPM masih fokus dengan penjualan produk yang telah ada sekarang. Rencana peluncuran model baru akan menyesuaikan dengan kondisi pasar dan permintaan dari konsumen.

Dihubungi terpisah, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto masih tetap optimistis dengan pasar otomotif Indonesia saat ini walau terjadi perubahan skema insentif PPnBM dari pemerintah.

Baca Juga: Tahun Ini, Autopedia Sukses Lestari (ASLC) Targetkan Jual 50 Ribu Unit Mobil

“Proyeksi Gaikindo untuk penjualan mobil di 2022 masih tetap 900.000 unit,” tukasnya, hari ini (1/2).

Gaikindo belum merilis data resmi realisasi penjualan mobil nasional di Januari 2022. Tahun lalu penjualan mobil wholesales (pabrik ke dealer) nasional tercatat sebanyak 887.202 unit. Adapun penjualan mobil retail (dealer ke konsumen) mencapai 863.348 unit di tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×