kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Honda masih kaji dampak aturan PP 74 Tahun 2021 terhadap pasar LCGC


Rabu, 15 Desember 2021 / 20:40 WIB
Honda masih kaji dampak aturan PP 74 Tahun 2021 terhadap pasar LCGC
ILUSTRASI. LCGC Honda Prospect Motor


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT  Honda Prospect Motor (HPM) masih mempelajari aturan Peraturan Pemerintah (PP) No 74 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas PP No 73 Tahun 2019. 

“Kami akan mempelajari dulu perkembangan dari regulasi perpajakan yang akan datang,” ujar Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM Yusak Billy kepada Kontan.co.id, Rabu (15/12).

Sejalan dengan adanya PP No 74 Tahun 2021,  mobil LCGC dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 3% atau tak lagi memperoleh keistimewaan PPnBM 0%. Sejatinya, pengenaan PPnBM terhadap LCGC diberlakukan per 16 Oktober 2021 lalu.

Baca Juga: Pajak mobil LCGC berpotensi naik, begini tanggapan Toyota

Hanya saja,  karena ada Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No 1737 Tahun 2021, mobil LCGC masih termasuk dalam daftar penerima insentif PPnBM 100%. Dengan begitu, harga mobil LCGC masih sama seperti sebelumnya hingga Desember 2021.

Di pasar Indonesia, HPM juga mencuil peluang pasar LCGC melalui produk LCGC-nya, yakni Brio Satya. Sepanjang Januari-November 2021 ini, Brio Satya berkontribusi sekitar 33% dalam total penjualan mobil Honda di pasar domestik.

Billy optimistis, pasar LCGC  masih  akan menjadi salah satu segmen yang potensial di tahun 2022. Optimisme ini didasarkan pada riwayat perkembangan pasar LCGC dalam beberapa tahun terakhir.

“Dalam beberapa tahun ini, LCGC masih menjadi salah satu segmen yang paling berkembang di Indonesia, seiring dengan segmen konsumen usia muda dan pembeli pertama yang tumbuh di Indonesia.

Strategi HPM, HPM tetap fokus untuk mengembangkan produk berkualitas yang memberikan value lebih bagi konsumen dan melengkapinya dengan layanan purna jual yang memudahkan konsumen.

Tidak lupa, HPM juga menyiapkan program penjualan yang memudahkan dan meringankan konsumen dalam memiliki kendaraan.

Billy mengaku belum mengungkapkan berapa target penjualan LCGC HPM di pasar domestik pada tahun depan, sebab pihaknya masih belum menentukan berapa target yang ingin dikejar.

Baca Juga: Ada pemutihan pajak kendaraan mobil dan motor tahun 2021 di Jakarta, simak rinciannya

Billy juga belum bisa memastikan, apakah HPM bakal meluncurkan produk anyar di segmen LCGC atau tidak di tahun 2022. “Peluncuran produk baru melihat dari kebutuhan konsumen dan kondisi pasar,” tutur Billy.

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil LCGC secara nasional berada di level 133.258 unit di periode Januari – November 2021.

Angka tersebut lebih tinggi 27,33% (yoy) dibandingkan penjualan mobil LCGC di periode Januari – November 2020 sebesar 104.650 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×