Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelabuhan Patimban memiliki potensi besar bagi industri logistik Indonesia. Sejauh ini, Pelabuhan Patimban baru melayani kegiatan ekspor-impor bagi industri otomotif. PT Honda Prospect Motor (HPM) termasuk yang sudah memanfaatkan Pelabuhan Patimban.
Businees Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan, HPM sudah memanfaatkan Pelabuhan Patimban untuk kegiatan logistik. “Kami terus mempelajari kemungkinan untuk memanfaatkan Pelabuhan Patimban untuk kegiatan logistik kami ke depannya. Namun, untuk domestik kami sudah menggunakan Pelabuhan Patimban,” ujar Billy kepada Kontan.co.id, Jumat (4/3).
Billy menambahkan, saat ini pengiriman via patimban HPM telah dilakukan untuk pasar domestik. Diantaranya ke Pelabuhan Medan, Pelabuhan Batam dan Pelabuhan di Aceh.
Adapun jumlah unitnya rata-rata 600-700 unit per bulan untuk semua model yang diproduksi HPM di Indonesia. Nah, sebagai informasi saja, untuk kendaraan milik Honda yang diproduksi di Indonesia misalnya All new Honda BR-V.
Baca Juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) Jajaki Potensi Pengembangan Bisnis di Patimban
Billy pun tak menampik, melalui Pelabuhan Patimban, akses logistik jauh lebih efisien. Meski tak menjelaskan lebih detail, Billy mengungkapkan, HPM akan mulai manfaatkan Patimban untuk ekspor-impor.
HPM terus mempelajari dan mengikuti infrastruktur yang tersedia di Pelabuhan Patimban sebelum masuk lebih jauh dalam kegiatan logistik di Pelabuhan Patimban.
Asal tahu saja, Pelabuhan Patimban mulai dibangun sejak tahun 2018. Sejauh ini, progres pembangunan Pelabuhan Patimban telah masuk tahap 1-2 (2021-2023) yang meliputi pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas 3,75 juta TEUs. Serta, terminal kendaraan dengan kapasitas total sampai dengan 600.000 CBU serta terminal RoRo 200 meter.
Khusus terminal kendaraan, penyerahan pengelolaan (hand over) terminal kendaraan secara resmi diserahkan Kementerian Perhubungan kepada PT Pelabuhan Patimban International (PPI) di akhir tahun 2021. Adapun, pelabuhan tersebut langsung melayani ekspor perdana sebanyak 1.209 unit kendaraan ke Filipina menggunakan kapal MV.
Baca Juga: Pelabuhan Tanjung Priok Macet, Ini Tanggapan Asosiasi Logistik Indonesia (ALI)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News