Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Pabrikan telepon genggam asal Taiwan, HTC membantah kabar bahwa pihaknya akan menggandeng Arima Communication Corp untuk bekerja sama mendirikan pabrik perakitan handset di Indonesia.
"Soal kerja sama dengan Arima itu hanya spekulasi belaka," kata Presiden HTC untuk Asia Selatan dan India, Faisal Siddiqui, Kamis (3/9).
Seperti diketahui, belakangan santer isu yang menyebutkan HTC akan bekerja sama dengan Arima Communication Corp untuk merakit handset di Indonesia demi memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Faisal mengatakan, pihaknya belum memiliki rencana membangun pabrik di Indonesia atau menggandeng perusahaan lokal untuk merakit handset di Indonesia. "Kami masih mempelajari aturan itu. Kami belum memutuskan langkah apa yang diambil untuk mengatasi aturan tersebut," jelas dia.
Ia bilang, saat ini HTC masih membahas aturan TKDN itu dengan perusahaan distrubutor yang menjadi rekanannya di Indonesia. Mereka tengah mencari cara bagaimana memasukkan ponsel 4G dengan aturan baru ini.
Faisal sendiri tidak keberatan dengan adanya aturan TKDN. "Kami tidak terbebani dengan TKDN. Kami akan ikuti saja aturan pemerintah," ujarnya.
Seperti diketahui, Kementerian Perindusrian, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menerbitkan beleid TKDN untuk bisnis 4G Long Term Evolution (LTE) yang akan berlaku mulai 1 Januari 2017. Dalam aturan tersebut, perusahaan ponsel 4G diwajibkan memiliki kandungan lokal handset 30% dan network (jaringan) minimal 40%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News