Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Huawei Indonesia, berkolaborasi dengan Asosiasi Big Data dan AI (ABDI) berupaya memperkuat komitmen bersama masyarakat TIK dan ekosistem industri Cloud dan Data di Indonesia.
Dalam diskusi daring nasional bertema Tata Kelola Data dan Cloud untuk Mendorong Digitalisasi Nasional yang digelar pada Jumat (28/8) ini dilakukan untuk merespons situasi pandemi global juga telah menempatkan keamanan siber sebagai salah satu isu utama.
Kondisi ini menjadikan semua pihak dituntut untuk mampu mengelola data secara lebih seksama. Lebih dari itu, langkah-langkah regulasi menunjukkan bahwa dalam hal data, baik yang disimpan di premise ataupun di cloud, privasi dan manajemen lebih dari sekadar komitmen terkait kode etik, tetapi juga terkait dengan kepatuhan hukum.
Mendukung semua sektor agar dapat memanfaatkan penyimpanan data yang aman dan telah memenuhi asas kepatuhan secara legal artinya telah mendukung tumbuhnya inovasi yang selaras dengan pertumbuhan industri itu sendiri, serta mendorong bisnis dan berbagai organisasi dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) LetJen. TNI (Purn) Hinsa Siburian mengatakan, pemerintah Republik Indonesia membentuk BSSN menjadi Badan Siber kelas dunia seperti pada negara-negara maju lainnya. Dunia siber sangat penting untuk dikelola karena mampu memberikan keuntungan ekonomi bagi negara. Selain itu, dunia siber harus dikelola agar dampak berupa ancaman bagi negara dapat diantisipasi.
Baca Juga: Meluncur di Indonesia, jam tangan pintar OASE Watch H12W dijual di bawah Rp 1 juta
“Tantangan besar bagi negara ini dalam menghadapi dunia digitalisasi, permasalahan yang terjadi di ranah siber menyangkut masalah keamanan dan kesejahteraan negara. Visi dan misi BSSN adalah menjaga keamanan siber secara efektif dan efisien. Kesadaran ekosistem terhadap keamanan siber dan kedaulatan data sangat penting untuk terus ditingkatkan. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi upaya dan komitmen Huawei dalam meningkatkan literasi pada bidang tersebut, baik melalui diskusi edukatif ini maupun program-program lain yang telah dan akan diselenggarakan berdasarkan MoU,” ujar Kepala BSSN dalam siaran pers.
Keamanan cloud juga mendapatkan sorotan, dengan fokus utama pada soal keamanan dan kerahasiaan data di lingkungan cloud. Perusahaan-perusahaan juga perlu untuk terus berinvestasi di bidang keahlian dan peranti tata kelola di bidang keamanan guna membangun basis pengetahuan yang dibutuhkan agar terus dapat mengikuti setiap perkembangan teknologi dan inovasi di bidang cloud.
Sementara itu, untuk mewujudkan kedaulatan dan kemakmuran ruang siber, Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN Anton Setiyawan mengatakan, diperlukan kolaborasi, inovasi, dan kemandirian yang merupakan prinsip membangun teknologi, infrastruktur, regulasi, dan SDM. Kerja sama dengan dunia internasional tetap diperlukan untuk memanfaatkan teknologi yang dikembangkan oleh pemain global seperti Huawei, namun dengan tetap mendorong pertumbuhan industri dalam negeri sehingga keamanan sibernya dapat dengan mudah diaplikasikan.”
Baca Juga: Dukung pebisnis di tengah pandemi, Datascrip gelar acara Datascrip e-Expo 2020
Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia mengatakan, Huawei berkomitmen untuk mendukung kedaulatan data di semua negara, termasuk Indonesia. Secara global, lebih dari 12 tahun Huawei telah menggelontorkan investasi di ranah komputasi Cloud. Dalam kurun waktu tiga tahun ke belakang, Huawei terus menguatkan komitmennya untuk meningkatkan besaran investasi di bidang Cloud, menghadirkan layanan hingga ke 45 zona di 23 kawasan di dunia.
"Selama 20 tahun telah hadir dan berkembang di Indonesia, Huawei akan terus berinvestasi pada inovasi teknologi utama terbarukan di Cloud, 5G, dan AI, sesuai dengan peraturan setempat untuk memastikan keamanan dan keandalan informasi dan data," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Huawei meyakini perkembangan ekosistem infrastruktur TIK yang kuat di Indonesia dapat mendukung percepatan Digitalisasi Nasional, menuju Indonesia yang cerdas dan saling terhubung sehingga menjadi 10 negara dengan ekonomi teratas dunia pada tahun 2030 dan menjadi negara maju pada tahun 2045.