Reporter: Gloria Haraito |
JAKARTA. Langkah PT Huawei Tech Investment masuk ke industri ponsel secara langsung tak main-main. Senin lalu (30/8), Huawei secara resmi merilis ponsel musik G6620. Peluncuran produk ini sekaligus menjadi langkah awal Huawei yang selama ini bergerak di bidang broadband, konvergen, dan bundel ponsel CDMA dengan operator, menjual produknya ke konsumen akhir.
G66220 merupakan ponsel yang menawarkan fitur musik, games, chatting, dan jejaring sosial. Ponsel ini tersedia dalam warna tangerin dan biru dodge. Ponsel ini dilengkapi dengan koneksi bluetooth 2.1 A2DP. G6620 juga dilengkapi oleh high definition audio experience (HDAX) yang memungkinkan konsumen mendengarkan musik dengan suara jernih. Ponsel ini bisa digunakan untuk kartu GSM yang didukung pula oleh Java Support.
Peluncuran produk ini tergabung dalam rangkaian roadshow Huawei Device di Jakarta, Bandung, dan Surabaya tanggal 27 Agustus hingga 29 Agustus silam. Di Jakarta, roadshow Huawei berlangsung di ITC Cempaka Mas. Sementara di Bandung, ajang yang sama digelar di Bandung Electronic Center dan di Surabaya bertempat di Plaza Marina.
Mike Liu, Country Terminal Director Huawei mengatakan, peluncuran ponsel musik ini menunjukkan keseriusan Huawei menggarap pasar ponsel di Indonesia. Sampai saat ini Huawei telah melayani 45 dari 50 operator besar di seluruh dunia. Adapun pengguna ponsel Huawei sudah lebih dari 1 juta pelanggan.
Mike melihat, sebagian besar pengguna ponsel tersebut ialah anak muda yang enerjik serta mengedepankan fitur yang menarik. Karena itulah Huawei melansir G66220 dalam rangkaian roadshow ini. "Konsumen bisa berburu ponsel Huawei dengan harga menarik," tutur Mike dalam rilis yang diterima KONTAN, Senin (30/8).
Di samping itu, setiap pembeli Huawei G6620 berkesempatan mendapatkan Groovy Handphone secara gratis dengan cara mengikuti permainan Call to Win. Selain itu, Huawei juga mengadakan acara Lelang Ponsel. Dalam acara ini, konsumen bisa menawar G66220 dengan harga kompetitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Huawei Gagal Lagi Beli Dua Aset di AS
