Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
Terkait visi itu, Indonesia membutuhkan SDM digital yang terampil, berdaya saing global serta sesuai dengan kebutuhan industri masa mendatang.
“Kami berterimakasih kepada Dirjen DIKTI dan BSSN atas dukungannya dalam menjalankan pelatihan TIK dan Kesadaran Keamanan Informasi untuk para siswa secara online di 33 perguruan tinggi di Indonesia,” sambungnya.
Syahrul Mubarak, Sekretaris Utama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di sela-sela kegiatan talkshow daring BSSN – Huawei Cyber Scout Hunt, “Cybersecurity for IoT” menyatakan peran teknologi informasi dan komunikasi saat ini semakin fundamental dalam melandasi terselenggaranya transformasi digital di berbagai sektor dan lapisan masyarakat.
Selain mendorong peningkatan produktivitas, efisiensi dan kompetensi di semua lini, transformasi digital juga membawa dunia makin terhubung berkat makin terintegrasinya ruang fisik dan siber.
Sebab, hal ini merupakan tantangan baru yang menuntut semua pihak, termasuk masyarakat luas, untuk makin bijak, waspada dan bertanggung jawab dalam beraktivitas di ranah siber.
Untuk itu, pihaknya mengapresiasi konsistensi Huawei, dalam memberikan dukungan terhadap terselenggaranya kegiatan-kegiatan edukatif yang bertujuan membangun kesadaran dan budaya keamanan siber di berbagai kalangan masyarakat, termasuk kalangan civitas akademika di 33 perguruan tinggi di Indonesia.
Program edukasi dan pengembangan SDM digital seperti ini selain penting dalam meningkatkan kompetensi para akselerator kemajuan dunia digital Indonesia di masa mendatang, juga penting dalam mendukung ketahanan siber Indonesia.
Baca Juga: Beijing- Canberra memanas, Huawei bakal lakukan lebih banyak PHK di Australia
“Sedikit demi sedikit budaya keamanan siber harus kita bentuk, kita harus segera mulai menerapkan perilaku yang bertanggungjawab di ruang digital,” tambahnya.
Syahrul menjelaskan, ketahanan siber nasional merupakan tanggung jawab bersama, “BSSN tentu tidak bisa bekerja sendiri, kami membuka pintu kerjasama dan kolaborasi dengan seluruh komponen pemangku keamanan siber, untuk bersama-sama memperkuat keamanan dan ketahanan siber Indonesia.”
Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. , Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengatakan, ”Kami mengucapkan terimakasih kepada Huawei atas penyelenggaraan pelatihan TIK secara online untuk para siswa dari 33 perguruan tinggi di Indonesia.
Tingginya antusiasme dari para peserta dengan latar belakang pendidikan yang berbeda membangun optimisme kami terhadap potensi SDM digital di Indonesia masa depan,” ujarnya dalam acara tersebut.
Kerja sama ini menurutnya menjadi bentuk implementasi Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani pada Agustus 2020. Sebelumnya, Huawei juga telah memberikan pelatihan TIK kepada para karyawan DIKTI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News