kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.571   109,00   0,66%
  • IDX 8.008   -16,75   -0,21%
  • KOMPAS100 1.116   -7,41   -0,66%
  • LQ45 809   -5,92   -0,73%
  • ISSI 276   0,10   0,04%
  • IDX30 421   -3,05   -0,72%
  • IDXHIDIV20 483   -7,14   -1,46%
  • IDX80 123   -0,71   -0,57%
  • IDXV30 132   -1,87   -1,40%
  • IDXQ30 134   -2,10   -1,54%

Hunian Tepi Danau Jadi Incaran Baru di Segmen Rumah Mewah


Jumat, 19 September 2025 / 05:00 WIB
Hunian Tepi Danau Jadi Incaran Baru di Segmen Rumah Mewah
ILUSTRASI. Summercon Bekasi meelakukan soft lauching klaster rumah mewah bertajuk Soeltan Island, Rabu (23/7/2025)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomena memilih tempat tinggal di tepi danau kini menjadi tren baru dalam pasar properti premium. Kehadiran air bukan hanya menghadirkan pemandangan yang menyejukkan mata, tetapi juga dipercaya membawa manfaat nyata bagi kesehatan mental dan fisik.

Fenomena tersebut tercermin jelas pada peluncuran Cluster Soultan Island Summarecon Bekasi. Dalam waktu hanya dua jam, seluruh unit hunian dengan harga Rp9,3 miliar hingga Rp30 miliar ludes terjual, menghasilkan total transaksi sekitar Rp150 miliar. 

Hunian super mewah yang dirancang oleh arsitek internasional Tom Elliot ini tampil eksklusif dengan desain megah yang berpadu selaras dengan lanskap danau. 

Executive Director Summarecon Bekasi, Magdalena Juliati, menyebut keberadaan perairan menjadi faktor utama yang menarik minat pembeli. “Soultan Island bukan sekadar kompleks perumahan, melainkan oasis elegan yang menghadirkan ketenangan absolut dengan privasi tinggi di tengah hiruk pikuk kehidupan urban,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (18/9).

Baca Juga: Summarecon Serpong Luncurkan Klaster Bellefont, Rumah Mewah Harga Mulai Rp 4,2 Miliar

Riset terbaru yang dipublikasikan dalam Health & Place Journal menemukan bahwa masyarakat yang tinggal dekat perairan cenderung memiliki tingkat stres lebih rendah serta kesejahteraan psikologis lebih baik.  Dr. Thea Gallagher, pakar kesehatan mental dari NYU Langone Health, menegaskan bahwa keberadaan air mampu memberi rasa damai yang berdampak langsung pada kondisi emosional dan kualitas tidur. 

Hal senada juga diungkapkan ahli biologi kelautan Wallace J. Nichols dalam bukunya Blue Mind, yang menjelaskan bahwa interaksi dengan air memicu respons positif pada otak sehingga seseorang merasa lebih tenang, bahagia, sekaligus sehat. Konsep inilah yang kemudian dikenal dengan istilah Blue Mind Effect.

Hunian tepi danau kini tidak lagi dipandang hanya sebagai tempat tinggal, melainkan simbol gaya hidup baru yang mengutamakan keseimbangan dan pemulihan diri dari tekanan kota. 

Baca Juga: Rumah Sultan di Summarecon Bekasi Laku Keras, Hitungan Jam Terjual Rp 150 Miliar

Lingkungan di sekitar perairan mendorong penghuni untuk lebih aktif, baik dengan berjalan kaki, bersepeda, maupun berolahraga air. Kualitas udara yang lebih sejuk dan rendah polusi turut menambah kenyamanan hidup di kawasan semacam ini. 

Dari sudut pandang feng shui, air bahkan dimaknai sebagai sumber keberuntungan, kelancaran energi, serta simbol kelimpahan, sehingga keberadaan danau atau sungai dianggap memperkuat harmoni dan keseimbangan rumah tangga.

Selain aspek kesehatan dan kenyamanan, hunian di tepi air juga menawarkan potensi investasi yang menjanjikan. Lokasi eksklusif, nilai prestise, dan tren pasar membuat harga properti jenis ini relatif stabil bahkan terus meningkat. 

Meningkatnya minat terhadap konsep waterfront living menjadi tanda perubahan preferensi masyarakat modern yang kini lebih mengutamakan kualitas hidup sehat dan berimbang daripada sekadar faktor harga atau lokasi strategis.

Selanjutnya: Wall Street Cetak Rekor Baru, Intel Melonjak Usai Dapat Suntikan dari Nvidia

Menarik Dibaca: Intip Ramalan Karier & Keuangan 12 Zodiak Hari Ini Jumat 19 September 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×