Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) jajaki pencarian pinjaman bank hingga sekitar Rp 9,1 triliun untuk membiayai kebutuhan modal kerja tahun 2016 yang mencapai Rp 12,7 triliun.
"Tahun ini (2016) kami butuh pendanaan sekitar Rp12,7 triliun, sekitar 30 persen dibiayai dari internal perusahaan, selebihnya diharapkan dari pinjaman perbankan," kata Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra, di Jakarta, Selasa.
Menurut Putra, pembiayaan dari internal bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang sudah diperoleh pada tahun 2015 sebesar Rp 3,6 triliun.
Sedianya pada tahun 2016, Hutama Karya kembali mengusulkan PMN sebesar Rp3 triliun, namun hingga kini belum mendapat kepastian persetujuan dari DPR.
Menurut catatan, Hutama Karya sedang menggarap proyek pembangunan tol Trans Sumatera pada ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang-Kayu Agung, Palembang-Tanjung-Api Api.
Selanjutnya ruas yang sedang dalam penyelesaian perjanjian pengusahaan yaitu ruas Pekanbaru-Dumai dan Kisaran-Tebing Tinggi.
Meski begitu, Putra optimis Hutama Karya sudah dapat memenuhi pembiayaan proyek-proyek tersebut pada pertengahan tahun 2016.
"Opsi pembiayaan harus banyak. Tapi pilihannya lebih mengarah pada pinjaman perbankan, karena saat ini HK masih punya obligasi jatuh tempo senilai Rp750 miliar," ujarnya.
Ia menambahkan, pinjaman perbankan diharapkan diperoleh dari Bank-Bank BUMN yang merupakan bagian dari sinergi perusahaan milik negara.
Sebelumnya, pada akhir tahun 2015, HK telah memenuhi pendanaan ruas Medan-Binjai dan Palembang-Indralaya yang bersumber dari pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai total Rp 1,47 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News