Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) tengah menyiapkan konstruksi Dermaga Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tanjung Batu, Balikpapan, Kalimantan Timur milik PT Pertamina (Persero). Proyek pembangunan Dermaga TBBM Tanjung Batu telah dimenangkan Hutama Karya sebagai kontraktor pada awal tahun 2020.
Hingga saat ini, pembangunan Dermaga TBBM Tanjung Batu masih dalam proses Detailed Engineering Design (DED) dan masuk dalam tahap Geothechnical/Soil Investigation sambil menunggu izin proses penerbitan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).
Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra mengatakan, terdapat beberapa tantangan dalam pembangunan Dermaga TBBM ini. Misalnya, lokasi proyek pembangunan hanya bisa diakses melalui jalur laut dan tidak diizinkan mendirikan camp pekerja di area tersebut.
"Sehingga, dibutuhkan waktu dan biaya dalam melakukan mobilisasi dan demobilisasi pekerja setiap harinya,” ungkap Novias dalam keterangan persnya, Jumat (20/11/2020).
Baca Juga: Hutama Karya, Wijaya Karya dan Adipatria garap proyek food estate di Kabupaten Kapuas
Selain itu, area kerja proyek berdekatan dengan Pertamina Trans Kontinental Shorebase Tanjung Batu (PTSB) Balikpapan yang mewajibkan pendatangan material dan peralatan melalui fasilitas dari PTSB.
Untuk menjamin faktor Quality, Health, Safety, Security dan Environment (QHSSE), Hutama Karya menerapkan prosedur sesuai standar yang berlaku di perusahaan serta mengikuti persyaratan dari pemilik proyek.
Adapun paket pekerjaan konstruksi dermaga tersebut mencakup pembangunan jetty atau sandaran kapal, pembangunan trestle atau jalan akses penghubung sandaran kapal ke daratan, pembuatan mooring, berthing dolphin, serta sarana penunjang dermaga lainnya.
Pelaksanakan proyek ini dilakukan selama 18 bulan atau terhitung sejak 22 April 2020. Dermaga Terminal BBM ini akan memiliki 4 sandaran kapal dengan kapasitas yang berbeda. Rinciannya, jetty I seluas 25 meter x 15 meter untuk sandaran kapal tanker dengan bobot mati 17.500 hingga 50.000 DWT.
Kemudian, jetty II seluas 18 meter x 15 meter dapat menjadi sandaran kapal berkapasitas 1.500-17.500 DWT. Sementara, jetty III dan IV berukuran sama yakni, 22,5 meter x 15 meter yang mampu menampung kapal berbobot mati 500 sampai 8.000 DWT.
Selain bermanfaat sebagai infrastruktur pendukung untuk distribusi BBM di Kalimantan Timur, proyek dermaga ini juga akan memberikan dampak ekonomi positif bagi warga sekitar.
Baca Juga: Jalan Tol Trans-Sumatera ( JTTS) dilintasi 366.566 kendaraan selama 3 hari libur
Karena, proyek ini digadang-gadang akan membuka lapangan pekerjaan untuk tenaga kerja lokal, baik terampil maupun tidak terampil.
Selain itu, akses ke lokasi proyek yang hanya bisa dijangkau lewat laut juga dapat meningkatkan penghasilan bagi warga, khususnya untuk menyewakan speed boat ke lokasi tersebut. (Suhaiela Bahfein)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hutama Karya Garap Dermaga TBBM Milik Pertamina",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News