kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hutama Karya proyeksi persoalan lahan jalan tol Pekanbaru-Dumai tuntas Oktober 2020


Jumat, 25 September 2020 / 17:14 WIB
Hutama Karya proyeksi persoalan lahan jalan tol Pekanbaru-Dumai tuntas Oktober 2020
ILUSTRASI. Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Pekanbaru Dumai Seksi I, di Pekanbaru, Riau. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/hp.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) proyeksikan persoalan lahan pada Tol Pekanbaru-Dumai tuntas pada Oktober 2020.

Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan menyebutkan persoalan yang ada saat ini hanya tinggal menunggu proses yang bukan merupakan wewenang dari Hutama Karya sebagai BUJT. 

"Proses pengadaan tanah merupakan wewenang dari regulator. Namun untuk percepatan pekerjaan, Hutama Karya terus berinisiatif melakukan upaya persuasif agar mendapatkan izin menyelesaikan pekerjaan di area yang masih belum tuntas," ujarnya kepada kontan.co.id, Kamis (24/9).

Menurutnya, terdapat 3 titik prioritas permasalahan lahan saat ini yaitu exit tol Kandis Utara, tapper di Duri Selatan dan beberapa lahan warga di Pinggir. Namun lahan-lahan warga tersebut saat ini sudah didaftarkan untuk konsinyasi dan sebagian besar sudah terbit penetapannya.

Karenanya, ia menilai persoalan ini akan selesai di bulan Oktober 2020. Hal ini berkaca pada step by step dari prosedur secara formal yang harus dilalui dengan cara konsinyasi dan eksekusi pengosongan.

Ia mengaku dengan adanya permasalahan lahan tersebut dapat mempengaruhi pada pendapatan perusahaan. "Untuk exit tol Kandis Utara, hal ini sedikit berpengaruh terhadap rencana pemasukan jalan tol karena Gerbang Tol yang terletak di area tersebut belum dapat dioperasikan," sebutnya.

Baca Juga: Pemerintah tetap optimistis Jalan Tol Trans-Sumatera rampung 2024, meski ada pandemi

Tol ini sendiri, baru diresmikan hari ini secara virtual hari ini, Jumat (25/9) oleh Presiden Joko Widodo. Ia menyatakan bahwa selesainya proyek senilai Rp 12,18 triliun ini diharapkan mampu dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan produktif bagi masyarakt di Provinsi Riau atau masyarakat yang melintas.

"Jalan tol ini akan memperpendek jarak tempuh dari yang sebelumnya sekitar 200 km dari jalan nasional menjadi hanya 131 km. Dengan kondisi di mana wilayah ini sering dilintasi oleh truk-truk pengangut sawit serta minyak, maka logistik akan menjadi efisien dari segi waktu maupun biaya," ujarnya dalam keterangan resminya.

Selain itu, keberadaan jalan tol ini disebutnya sudah mengundang minat investasi untuk pengembangan usaha di sekitar trayek tol seperti kawasan industri, perumahan, dan pariwisata. Menurutnya, sentra-sentra baru ini sudah pasti akan meningkatkan aktivitas perrekonomian di sekitar wilayah tol yang akan membuka lapangan pekerjaan lebih banyak lagi.

Tol Pekanbaru-Dumai ini dilengkapi dengan 5 interchange atau Simpang Susun (SS), 4 jembatan sungai. Jalan tol dengan lebar uta sepanjang 3,6 meter untuk tiap lajur ini dilengkapi oleh 7 gerbang tol (GT) yaitu GT Pekanbaru, GT Minas, GT Kandis Selatan, GT Kandis Utara, GT Bathin Solapan, dan GT Dumai.

Dengan diresmikannya tol ini, maka total panjang tol yang dioperasikan Oleh Hutama Karya menjadi 514,5 km. Ruas tersebut  ruas Medan - Binjai seksi 2&3 (17 KM), ruas Bakauheni – Terbanggi Besar (141 KM), ruas Palembang - Indralaya (22 KM), ruas Terbangi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung (189 KM), ruas Sigli – Banda Aceh seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang (14 KM) dan ruas Pekanbaru – Dumai 131,5 KM.

Sementara total panjang ruas tol yang masih dalam tahap konstruksi adalah sepanjang ±641 KM meliputi ruas Kisaran – Indrapura (48KM), ruas Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143KM), ruas Sigli – Banda Aceh (60KM), ruas Sp. Indralaya – Muara Enim (121 KM), ruas Padang – Sicincin (37KM), ruas Pekanbaru – pangkalan (83KM), ruas Bengkulu – Taba Penanjung (18KM), dan ruas Binjai – Langsa (131KM).

Selanjutnya: Hutama Karya telah membangun jalan tol Trans Sumatera sepanjang kurang lebih 792 KM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×