Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) kembali melanjutkan pembangunan salah satu sirip (koridor pendukung) Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yakni Jalan Tol Padang – Sicincin sepanjang 36,6 kilometer (km) untuk mempermudah konektivitas antara Provinsi Riau dan Sumatra Barat.
Pembangunan Jalan Tol Padang – Sicincin dikerjakan oleh anak perusahaan Hutama Karya, yakni PT HK Infrastruktur (HKI) dengan progres konstruksi mencapai 45,5% dan progres pengadaan lahan mencapai 81,2%.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai percepatan penyelesaian Jalan Tol Padang – Sicincin aman dan lancar untuk dilanjutkan, tergantung pada dukungan pemerintah daerah.
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan, pembangunan Jalan Tol Padang – Sicincin sempat tertunda karena pembebasan lahan untuk ruas tol. Hutama Karya memastikan kelanjutan proyek Jalan Tol Padang – Sicincin dengan target operasi pertengahan tahun 2024.
“Kami mengapresiasi Pemerintah Daerah yang telah membentuk tim khusus dalam mengupayakan penyelesaian masalah pembebasan lahan, sehingga percepatan pembangunan konstruksi jalan tol dapat dilakukan kembali,” ungkap Koentjoro dalam siaran pers di situs Hutama Karya, Rabu (7/12).
Baca Juga: Percepatan Tol Trans Sumatra, Pembangunan 24 Ruas Jalan Tol Dibagi dalam 4 Tahap
Kehadiran Jalan Tol Padang – Sicincin nantinya memiliki 2x2 lajur dengan kecepatan rencana 80 km per jam, sehingga dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Padang – Pekanbaru dari 9 jam melalui jalan arteri menjadi kurang lebih 3 jam. Selain itu, kehadiran jalan tol ini akan mempermudah konektivitas antar daerah serta mobilisasi pendistribusian logistik di area-area tersebut.
Jalan Tol Padang – Sicincin sendiri merupakan satu dari enam seksi pembangunan Tol Padang – Pekanbaru dengan panjang total 254,8 km. Adapun lima seksi lainnya meliputi Seksi 2 Sicincin – Bukittinggi, Seksi 3 Bukittinggi – Payakumbuh, Seksi 4 Payakumbuh – Pangkalan, Seksi 5 Pangkalan – Bangkinang, dan Seksi 6 Bangkinang – Pekanbaru.
Seluruh proses tahapan pembangunan JTTS yang akan menghubungkan wilayah di Pulau Sumatra telah mengadopsi penggunaan teknologi terbaru dalam manajemen proyek seperti Building Information Modelling (BIM). Implementasi BIM pada proyek yang dipimpin oleh HKI telah dilakukan sesuai standar internasional dan dibuktikan dengan perolehan sertifikat ISO BIM 19650.
Selain itu, penerapan digital construction dilakukan pada proyek tersebut secara komprehensif mulai dari penerapan 3D hingga 5D Model, penerapan Common Data Environment, serta teknologi pendukung BIM seperti drone fotogrametri dan automatic leveling MMGPS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News