kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution akan bangun pabrik baterai EV di Karawang


Kamis, 29 Juli 2021 / 12:08 WIB
Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution akan bangun pabrik baterai EV di Karawang
MoU Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution dengan Pemerintah RI untuk pembangunan pabrik baterai?kendaraan listrik.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Hyundai Motor Group berkolaborasi dengan LG Energy Solution. Ltd  untuk memastikan pasokan baterai kendaraan listrik yang stabil untuk kendaraan listrik bertenaga baterai atau BEV.

Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution mengumumkan bahwa keduanya telah menandatangani nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah Indonesia untuk membentuk perusahaan patungan atau joint venture di Indonesia sebagai upaya dalam memproduksi sel baterai dari mobil listrik bertenaga baterai.

Pada tanggal 28 Juli 2021, Sung Hwan Cho, President and CEO Hyundai Mobis, dan Jong Hyun Kim, President LG Energy Solution, melakukan seremonial penandatangan MoU yang diadakan di kantor pusat LG Energy Solution, Seoul. Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi Indonesia, dan Toto Nugroho, Presiden Direktur Indonesia Battery Corporation (IBC) juga turut menghadiri seremonial tersebut secara virtual.

Melalui MoU ini, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution akan menginvestasikan dana senilai US$ 1,1 miliar ke dalam joint venture untuk membangun pabrik sel baterai di Karawang, Indonesia.

Baca Juga: Siapkan US$ 258,45 Juta, BHP Group Mengincar Perusahaan Nikel dan Tembaga Kanada

Dalam siaran pers yang diterima Kontan, Kamis (29/7), Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution masing-masing akan berhak  atas 50% kepemilikan saham di joint venture ini. Pemerintah Indonesia setuju untuk mendukung melalui berbagai insentif untuk kelancaran proses operasional yang stabil dari pabrik tersebut.

Pembangunan pabrik dijadwalkan akan dimulai pada kuartal IV-2021 dan akan selesai pada semester pertama tahun 2023. Adapun produksi massal sel baterai di fasilitas baru ini diharapkan akan dimulai pada semester I-2024.

“Melalui joint venture untuk produksi sel baterai ini, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution semakin memperkuat kemitraan strategis yang telah dimulai lebih dari satu dekade lalu,” tulis siaran pers tersebut, hari ini (29/7).

Kedua perusahaan ini telah mempertimbangkan berbagai faktor dalam proses pemilihan lokasi terbaik untuk pembangunan fasilitas produksi sel baterai di Karawang, Jawa Barat.

Indonesia adalah salah satu produsen nikel terbesar di dunia yang merupakan bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik. Pemerintah Indonesia juga telah secara proaktif membina ekosistem dan infrastruktur industri EV sehingga negara ini dapat memainkan peran penting dalam kompetisi EV global.

Hal pendukung lain adalah lokasi Karawang yang cukup dekat dengan Jakarta sebagai ibukota Indonesia. Selain itu, Karawang telah memiliki jaringan transportasi yang lengkap termasuk bandar udara, pelabuhan, dan juga jalan bebas hambatan.

Dengan begitu, Karawang telah berhasil menarik minat dari berbagai industri berskala besar untuk membangun fasilitas di area tersebut seperti otomotif, elektronik, logistik, konstruksi material, dan lainnya.    

Pabrik sel baterai baru di Karawang akan dibangun di atas lahan seluas 330.000 meter persegi. Ketika beroperasi penuh, fasilitas ini diharapkan menghasilkan sel baterai lithium-ion NCMA dengan total 10 GWh setiap tahunnya, dan mampu memenuhi kebutuhan lebih dari 150.000 unit mobil listrik.

Sel baterai yang diproduksi oleh pabrik di Karawang akan digunakan pada model EV dari Hyundai Motor dan Kia yang dibangun di atas platform BEV khusus Hyundai Motor Group, yaitu Electric-Global Modular Platform (E-GMP).

Pabrik baru ini akan membantu Hyundai dan Kia memproduksi kendaraan dengan efisiensi, kinerja, dan keamanan tinggi dengan memasok sel baterai yang dioptimalkan untuk dua model BEV dari produsen mobil tersebut.

Kerja sama dengan LG Energy Solution juga akan membantu Hyundai Mobis untuk mendapatkan pasokan sel baterai mobil listrik di masa mendatang, seiring dengan permintaan global terhadap mobil listrik yang diperkirakan akan terus meningkat.

Hyundai Mobis juga berencana untuk mempercepat upayanya dalam memperluas produksi sistem baterai dan mengembangkan teknologi mutakhir untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan di pasar EV global.

Hyundai Motor Group telah mengkonsentrasikan upayanya untuk menjadi pemain utama EV tingkat global. Hingga tahun 2025, Hyundai Motor Group bertujuan untuk memperluas jajaran BEV ke lebih dari 23 model dan menjual 1 juta BEV setiap tahun di pasar global.

Selanjutnya: NFC Indonesia (NFCX) memasuki bisnis pendukung kendaraan listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×