Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
Hal pendukung lain adalah lokasi Karawang yang cukup dekat dengan Jakarta sebagai ibukota Indonesia. Selain itu, Karawang telah memiliki jaringan transportasi yang lengkap termasuk bandar udara, pelabuhan, dan juga jalan bebas hambatan.
Dengan begitu, Karawang telah berhasil menarik minat dari berbagai industri berskala besar untuk membangun fasilitas di area tersebut seperti otomotif, elektronik, logistik, konstruksi material, dan lainnya.
Pabrik sel baterai baru di Karawang akan dibangun di atas lahan seluas 330.000 meter persegi. Ketika beroperasi penuh, fasilitas ini diharapkan menghasilkan sel baterai lithium-ion NCMA dengan total 10 GWh setiap tahunnya, dan mampu memenuhi kebutuhan lebih dari 150.000 unit mobil listrik.
Sel baterai yang diproduksi oleh pabrik di Karawang akan digunakan pada model EV dari Hyundai Motor dan Kia yang dibangun di atas platform BEV khusus Hyundai Motor Group, yaitu Electric-Global Modular Platform (E-GMP).
Pabrik baru ini akan membantu Hyundai dan Kia memproduksi kendaraan dengan efisiensi, kinerja, dan keamanan tinggi dengan memasok sel baterai yang dioptimalkan untuk dua model BEV dari produsen mobil tersebut.
Kerja sama dengan LG Energy Solution juga akan membantu Hyundai Mobis untuk mendapatkan pasokan sel baterai mobil listrik di masa mendatang, seiring dengan permintaan global terhadap mobil listrik yang diperkirakan akan terus meningkat.
Hyundai Mobis juga berencana untuk mempercepat upayanya dalam memperluas produksi sistem baterai dan mengembangkan teknologi mutakhir untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan di pasar EV global.
Hyundai Motor Group telah mengkonsentrasikan upayanya untuk menjadi pemain utama EV tingkat global. Hingga tahun 2025, Hyundai Motor Group bertujuan untuk memperluas jajaran BEV ke lebih dari 23 model dan menjual 1 juta BEV setiap tahun di pasar global.
Selanjutnya: NFC Indonesia (NFCX) memasuki bisnis pendukung kendaraan listrik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News