Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BADUNG. Gelaran the 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2023 (ICIUOG 2023) membuahkan hasil. Event tahunan yang digelar pada 20-22 September 2023 tersebut berhasil memfasilitasi penandatanganan 60 kesepakatan bisnis dengan nilai lebih dari US$ 7,1 miliar.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan bahwa perhelatan ICIUOG 2023 akan semakin memperkuat keyakinan investor untuk berbisnis di sektor hulu migas Indonesia, Sebab, kata Dwi, perwakilan pemerintah dalam kegiatan ini menunjukkan komitmennya untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik.
“Kesepakatan bisnis ini benar-benar mencerminkan agresivitas kegiatan industri hulu migas kita,” ujarnya, di hari ketiga ICIUOG 2023, Jumat (22/9).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan bahwa ICIUOG 2023 menyajikan berbagai kesempatan menarik bagi investor berpeluang melakukan kegiatan eksplorasi maupun produksi di sektor hulu migas.
Baca Juga: Sektor Hulu Dinilai Perlu Badan Usaha Khusus untuk Gantikan SKK Migas, Ini Alasannya
“Seperti kita lihat dalam salah satu kesepakatan tadi pagi, investor bisa mendapatkan peluang yang sangat luar biasa melalui amandemen fiskal yang mendukung kontrak pengembangan lapangan-lapangan marjinal. Melalui forum ini, kami menunjukkan komitmen tinggi untuk menyambut investor dalam rangkat memperkuat ketahanan energi,” katanya.
ICIUOG adalah acara tahunan yang digelar SKK Migas sejak tahun 2020. Pada penyelenggaraan ICIUOG pada tahun 2023, acara diikuti lebih dari 3.000 peserta dari 17 negara. Selama 3 hari konvensi yang berlangsung antara tanggal 20-23 September, ICIUOG 2023 menampilkan 108 pembicara termasuk 4 menteri dan 2 pemimpin perusahaan migas internasional.
Pada konvensi hari pertama, telah ditandatangani Mou terkait CCS/CCUS antara bp dan Pertamina terkait pengembangan blue ammonia, Penandatanganan 16 dokumen komersial yang terdiri dari 9 Perjanjian Jual Beli Gas, 3 Head of Agreement (HoA) yang terdiri dari 2 HoA penjualan gas dan 1 HoA penjualan LNG untuk smelter.
Lalu ada 4 Memorandum of Understanding (MoU) penjualan gas bumi, serta 7 kesepakatan bisnis antara perusahaan penunjang dengan Kontraktor KKS untuk menghasilkan tambahan produksi ataupun efisiensi biaya operasi.
Selain itu juga dilakukan penandatanganan MoU Insitu Write-Off Kegiatan Pasca Operasi (KPO) pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi antara SKK Migas, Dirjen Migas, Sekjen ESDM dan Dirjen Kekayaan negara.
Pada hari kedua, ditandatangani 3 kontrak wilayah kerja migas baru, 3 kesepakatan studi maupun pengembangan CCS/CCUS, serta 5 kesepakatan kerjasama yang bertujuan untuk menurunkan biaya operasi.
Baca Juga: Pertamina Borong 13 Penghargaan di 4th ICIUOG 2023
Sementara itu, di hari ke-3 konvensi, dilaksanakan penandatanganan amandemen PSC blok A, Perjanjian Kerja Sama Pelaksanaan Pengadaan Tanah Untuk Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi Di Aset Tanah PTPN Grup antara SKK Migas dengan PTPN III (Persero), Penandatanganan 16 dokumen komersial hari ini terdiri dari 5 Prosedur Election Not To Take In Kind, 5 Perjanjian Jual Beli Gas.
Lalu ada 2 perjanjian jual beli LPG, 1 perjanjian jual beli LNG, 1 Head of Agreement (HoA) penjualan gas, 1 Memorandum of Understanding (MoU) penjualan gas bumi dan buah Master Sales Agreement LNG.
Selain itu juga dilakukan Mou (Nota Kesepahaman) Kerja Sama dalam Investasi dan Pengembangan Industri Hulu Migas dan Kilang Pencairan gas Terapung di KSO Mogoi, serta 2 kontrak bersama pengadaan rig oleh bp dan Medco.
“Kami berharap semua upaya tersebut akan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan industri hulu migas,” kata Dwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News