Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN Pangan, ID Food belum merealisasikan penugasan impor daging sapi pada tahun ini. Hal itu disebabkan masalah anggaran dan perizinan.
Direktur Utama ID Food Frans Marganda mengakui ada beberapa kendala dalam penugasan impor daging sapi kali ini salah satunya terkait anggaran untuk modal kerja ID Food.
"Nah kita sedang urus itu dan ada dari pemerintah namanya pinjaman subsidi dan penjaminan kami bayar dengan bunga rendah, ini sedang kami proses," jelas Frans dijumpai usai Rapat Kerja Bersama Komisi IV, DPR RI, Rabu (13/3).
Baca Juga: Permintaan Daging Sapi Melonjak Pada Ramadan-Lebaran, ID FOOD Penuhi Dengan Impor
Frans mengatakan, pada tahun-tahun sebelumnya, ID Food mendapatkan modal kerja pada akhir tahun. Sehingga di tahun baru pihaknya sudah bisa merealisasikan importasi untuk mengintervensi kenaikan harga daging saat ramadan dan lebaran.
Sementara tahun ini, pihaknya baru mendapatkan modal kerja di awal tahun. Sehingga turut berdampak pada terlambatnya realisasi impor daging sapi.
Selain itu, masalah terlambatnya izin impor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga menjadi kendala.
Frans menyebut saat ini belum sepenuhnya izin impor dikantonginya, beberapa juga masih dalam proses pengadaan. "Iya belum (realisasi) karena ada yang belum dapat persetujuan, ada yang lagi mau proses pengadaan," jelas Frans.
Baca Juga: Pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah Prioritas dari Dalam Negeri
Pada tahun ini ID FOOD mendapatkan penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) impor daging sapi sebanyak 20.000 ton dari Brasil dan juga impor sapi hidup dari Australia.
Penugasan impor ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri lantaran pasokan dalam negeri mengalami defisit stok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News