Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lemahnya kondisi industri keramik dalam negeri membuat bisnis PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) dalam tiga tahun terakhir menurun.
Presiden Direktur PT Intikeramik Amalasri Industri Tbk Yohas Raffli mengatakan, melemahnya sektor properti dan real estate menurunkan permintaan keramik perseroan.
"Untuk itu kami akan mengambil langkah-langkah memperbaiki perseroan," ujar Yohas saat paparan publik perseroan di BEI, Senin (5/3).
Dalam jangka pendek, IKAI bakal mengandalkan produk impor melalui kerjasama dengan beberapa produsen keramik luar negeri.
Mengenai asal negara impornya, Yohas enggan membeberkan. Yang jelas dengan kondisi saat ini, dimana harga produksi keramik di Indonesia meningkat sangat sulit untuk perseroan mendapatkan margin keuntungan yang signifikan.
"Jenis produk kami ini homogenues style, sering disebut mirip granit atau marmer. Sehingga kualitasnya lebih tinggi," terang Yohas.
Yohas bilang barang impor tersebut mendatangkan keuntungan bagi perusahaan karena harga produksinya yang murah.
Keramik IKAI tersebut akan diolah lagi sedemikian rupa agar mendatangkan nilai tambah. "Kami poles dan tingkatkan kualitas lagi, ini lebih efisien lagi ketimbang produksi di Indonesia," ujar Yohas.
Untuk itulah IKAI bakal menggelontorkan capital expenditure di semester II-2018 sebesar Rp 14 miliar guna peremajaan mesin di level hilir produksi, polishing. "Diharapkan dengan strategi ini, gross margin (produk keramik) bisa 30% dengan target volume penjualan kurang lebih 1 juta meter persegi (m²)," beber Yohas.
Selain itu, Yohas bilang IKAI akan bekerjasama dengan perusahaan asing, untuk membantu mengupgrade produksi. "Jadi ada investasi otomasi produksi, seperti proses boxing misalnya yang selama ini manual," katanya.
Sekadar informasi, pabrik IKAI saat ini memiliki tiga lini produksi di lahan seluas 61.000 m². Mesin yang tersedia memiliki kapasitas terpasang mencapai 4,3 juta m² setiap tahunnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News