kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ilham Habibie jadi komisaris di startup Ayoconnect


Senin, 25 Oktober 2021 / 18:17 WIB
Ilham Habibie jadi komisaris di startup Ayoconnect
Dari kiri: COO Ayoconnect Chiragh Kirpalani, Komisaris Ayoconnect Ilham Habibie, dan CEO Ayoconnect Jakob Rost.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ayoconnect mengumumkan penunjukkan Ilham Habibie sebagai komisaris. Ilham Habibie adalah anak presiden ke-3 Indonesia B.J Habibie, 

Sebelumnya, Ilham menjabat sebagai Penasihat Strategis Ayoconnect sejak Agustus 2020, hingga kemudian bergabung dengan jajaran investor dalam putaran pra-seri B Ayoconnect yang berlangsung di bulan September 2021.  

Penunjukan Ilham sebagai Komisaris Ayoconnect menghadirkan sosok yang telah terlibat secara mendalam dalam lanskap TIK dan finance di Indonesia. Sebelum menjabat di Ayoconnect, Ilham telah mengepalai Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (WANTIKNAS) sebagai Ketua Tim Pelaksana sejak tahun 2014.

Ilham juga berperan aktif sebagai Komisaris Utama Bank Muamalat, Bank Syariah (Syariah) pertama di Indonesia, sembari menjabat sebagai ketua, pendiri, sekaligus pemegang saham PT ILTHABI Rekatama, sebuah perusahaan investasi swasta di Indonesia. 

Ilham juga aktif terlibat dalam berbagai organisasi yang fokus pada riset dan teknologi di Indonesia, antara lain Badan Riset dan Teknologi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (WANTIKNAS). 

“Bergabungnya Ilham sebagai komisaris di Ayoconnect akan mengakselerasi peran Ayoconnect dalam membangun masa depan ekosistem digital Indonesia,” ungkap CEO Ayoconnect Jakob Rost dalam siaran pers, Senin (25/10). 

Baca Juga: Mandiri Capital ikut serta dalam pendanaan pra seri B untuk Ayoconnect

Jakob mengatakan, Ilham adalah sosok visioner yang telah berhasil mendorong inovasi dan mendorong kolaborasi yang bermakna antara berbagai organisasi. Dengan bergabungnya Ilham, ia berharap dapat memperoleh lebih banyak kemitraan dengan berbagai badan usaha milik negara dan lembaga keuangan serta berkolaborasi dengan komunitas entrepreneur yang lebih luas di Indonesia.

Menurut Jakob, penunjukan Ilham sebagai komisaris bertepatan dengan upaya Ayoconnect untuk memperluas jejak API-nya ke ranah Open Finance dan Open Government. Saat ini, Ayoconnect telah melayani lebih dari 1.000 perusahaan di Indonesia, termasuk penyedia layanan keuangan, perusahaan teknologi, dan perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia lainnya.

Platform API Ayoconnect memproses lebih dari 300 juta hit API setiap tahunnya dan mengalami peningkatan 600% dalam jumlah transaksi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Sementara Ilham mengatakan, dirinya kian terkesan dengan kiprah Ayoconnect untuk mendorong kemajuan dan dampak di lanskap fintech Indonesia. Ia juga mengaku sangat senang bisa bergabung dengan tim Ayoconnect dan turut berkontribusi mendorong inklusi keuangan di Indonesia.

"Kami memiliki tujuan untuk memberikan solusi inovatif untuk perusahaan berbagai skala, dengan cara menghadirkan teknologi untuk melayani pelanggan mereka, termasuk mereka yang hingga kini masih belum dapat terjangkau oleh lembaga keuangan konvensional,” kata Ilham.

Sebagai gambaran, Ayoconnect, yang mulai beroperasi pada tahun 2016, baru-baru ini berhasil mengumpulkan investasi sebesar US$ 10 juta pada putaran pendanaan terakhirnya, dengan total investasi ekuitas sebesar US$ 15 juta yang berhasil dicapainya pada tahun lalu.

Perusahaan ini memiliki visi untuk mendemokratisasikan konsep Open Finance di Indonesia dengan menyediakan berbagai produk white-label finansial pada platform Application Programming Interface (API) yang mereka miliki.

Lewat teknologi yang mereka miliki, Ayoconnect bekerja untuk memfasilitasi interoperabilitas dan kolaborasi yang lebih besar antar lembaga keuangan di Indonesia. Ayoconnect bertujuan membantu lembaga-lembaga tersebut membuka kanal pendapatan baru lewat diluncurkannya produk-produk yang dapat melayani kebutuhan pelanggan yang masih belum terpenuhi hingga saat ini.

Seperti diketahui, inklusi finansial dan digital adalah tantangan besar yang dialami jutaan masyarakat Indonesia. Pada tahun 2021, jumlah penduduk Indonesia yang masih belum memiliki rekening bank diperkirakan masih mencapai 66% dari total 275 juta penduduk, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk tanpa rekening bank tertinggi di dunia.

Namun, pemerintah terus membuka pintu bagi pendatang baru fintech seperti Ayoconnect untuk merevolusi sistem melalui pendekatan akar rumput. Indonesia saat ini telah menjadi rumah bagi 20% dari semua perusahaan fintech di blok Asia Tenggara dan diprediksikan menjadi salah satu ekosistem fintech global terbesar dalam lima tahun ke depan.

Selanjutnya: Mandiri Capital ikut serta dalam pendanaan pra seri B untuk Ayoconnect

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×