Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan akan memperketat pengawasan di lapangan menyusul mencuatnya isu pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) Pertamax.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkapkan, pengawasan akan dilakukan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) serta Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM.
“Kami akan mengecek dari sisi laporan pelaksanaan dan juga melihat bagaimana kondisi fisik di lapangan,” kata Yuliot ditemui usai Rapat Kerja dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (26/2).
Baca Juga: Pertamina Mencopot Dua Dirut Anak Usaha yang Terjerat Korupsi Minyak Mentah
Yuliot menambahkan, akan menyiapkan langkah antisipasi untuk mencegah praktik kecurangan dalam distribusi BBM. Sementara itu, proses hukum terhadap kasus dugaan korupsi di sektor migas tetap berjalan.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan tujuh tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero) serta Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada periode 2018–2023. Hingga kini, tim penyidik telah memeriksa 96 saksi dan dua ahli, serta menyita 969 dokumen dan 45 barang bukti elektronik.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Pertamina Dianggap Bentuk Efek Samping dari Lemahnya Pengawasan
Selanjutnya: Wamenkeu Suahasil: Efisiensi Anggaran juga untuk Bangkitkan Kegiatan Masyarakat
Menarik Dibaca: Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2025 Kota Jakarta Pusat dan Sekitarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News