Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan implementasi Enchanced Oil Recovery (EOR) berpotensi memperpanjang umur produksi lapangan.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan, implementasi EOR tidak hanya meningkatkan produksi namun juga menambah cadangan.
"Jadi EOR bukan ke kenaikan produksi saja tapi ke cadangan," ungkap Tutuka selepas Festival EOR 2022 di Jakarta, Kamis (15/12).
Tutuka menjelaskan, semisal umur produksi suatu lapangan migas ada pada kisaran 10 tahun maka implementasi EOR bakal meningkatkan jumlah cadangan dan secara otomatis menambah masa produksi dari lapangan tersebut.
Baca Juga: Kementerian ESDM Targetkan Peningkatan Cadangan Migas Hingga 10% Lewat EOR
Tutuka menambahkan, perlu dilakukan studi pada lapangan migas untuk menentukan injeksi yang tepat.
"Lapangannya kita seleksi dulu, pilih mana yang cocok, misalkan injeksi chemicals, atau CO2 atau cocok juga dengan uap. Itu kan beda-beda juga," lanjut Tutuka.
Tutuka menjelaskan, sebagai tahapan awal pemerintah mendorong injeksi skala sumur. Sejauh ini sudah dilakukan dua injeksi skala sumur.
Injeksi CO2 dengan metode huff & puff dilakukan Pertamia pada sumur JTB-161 di Lapangan Pertamina EP Jatibarang di Indramayu, Jawa Barat pada Oktober lalu.
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi (PHE) Rencanakan Injeksi CO2 ke 2 Sumur Lagi di Jatibarang
Selanjutnya, injeksi CO2 di Blok Jabung oleh Petrochina. Program uji coba lapangan untuk injeksi huff & puff CO2 dilakukan pada sumur minyak Gemah-6. Uji coba ini ditargetkan berlangsung sebulan ke depan dengan target volume injeksi sebesar 1.800 ton CO2.
"Kalau gak dimulai-mulai wacana terus aja jadi kita harus berani. Kalau sudah memahami maka kita bisa berani pilot lebih dari satu sumur," pungkas Tutuka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News