Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) telah melaksanakan pilot project injeksi karbon dioksida (CO2) ke satu sumur di Jatibarang. Rencananya akan ada dua sumur lagi yang akan diijeksikan karbon dioksida sebagai lanjutan dari pilot project.
Injeksi karbon dioksida ini merupakan implementasi Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS)
Muharram Jaya Panguriseng, Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi Subholding Upstream menyatakan baru-baru ini sudah memulai storage CO2 ke reservoar di Jatibarang. Dia bilang, injeksi ke satu sumur performanya cukup bagus.
Baca Juga: Berikut Kinerja Eksplorasi Migas Pertamina Hulu Energi (PHE) Hingga November 2022
“Ini sebagai pilot project. Bukan hanya mengurangi eksposur emisi ke udara tetapi bisa meningkatkan produksi minyak dan gas, sehingga ini suatu teknologi yang akan terus dikembangkan ke depannya,” jelasnya dalam acara E2S Outlook Sektor ESDM 2023 di Jakarta, Selasa (13/12).
Muharram mengungkapkan, setelah mengevaluasi hasil injeksi karbon di satu sumur ini, pihaknya akan melanjutkan dengan menginjeksi ke dua sumur lainnya di Jatibarang.
“Akan dikaji dua sumur lagi itu sudah kami canangkan untuk pilot project,” jelasnya.
Dia belum bisa memerinci kapan dua sumur ini akan dieksekusi lantaran masih mengkaji dan menunggu hasil studi dari injeksi di satu sumur terlebih dahulu.
Sebelumnya, manajemen PHE pernah memaparkan, uji coba di Jatibarang tahun ini untuk melihat dampak CO2 terhadap reservoar. Setelah injeksi, PHE akan menunggu dan melihat bagaimana dampaknya pada produksi di sumur tersebut.
Selain Jatibarang, PHE juga sudah mengkaji sejumlah wilayah untuk pengembangan CCS/CCUS yakni di Gundih untuk Enhance Oil Recovery (EOR), Sukowati untuk Enhanced Gas Recovery (EGR), Ramba.
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Ungkap Temuan Hidrokarbon Baru di Papua
Selain menginjeksi emisi sektor migas, sejatinya CCS/CCUS juga dapat menyerap emisi dari sektor industri lain. Budiman menyatakan terdapat klaster industri di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan yang emisinya akan terus bertambah. Dia mengklaim, Pertamina Hulu Energi diakui memiliki posisi unik karena punya depleted reservoir yang dekat dengan klaster-klaster industri tersebut.
PHE memiliki potensi storage CO2 sekitar 2.800 MT yang punya peluang yang baik untuk dikerjasamakan dengan setiap stakeholders.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News