kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Implementasi Smart Mining Tingkatkan Keamanan dan Efisiensi Serta Menekan Biaya


Selasa, 18 Februari 2025 / 19:22 WIB
Implementasi Smart Mining Tingkatkan Keamanan dan Efisiensi Serta Menekan Biaya
ILUSTRASI. Pertambangan mineral PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Implementasi telnologi 5G terus berkembang. Salah satunya konsep smart mining di PT Freeport Indonesia (PTFI). Konsep ini terbukti meningkatkan keamanan serta produktivitas dalam aktivitas operasional pertambangan.

Saat ini, PTFI telah mengimplementasikan teknologi berbasis cloud computing dengan tingkat adopsi mencapai 80% dan menggunakan lebih dari 200 server untuk mendukung sistem operasionalnya.

Dengan smart mining, kehadiran manusia dalam proses peledakan, hauling, dan crushing menjadi sangat minima tingkat keamanan lebih baik. "Dengan pengoperasian secara remote dari jarak 8 kilomete, produktivitas dapat meningkat,” ujar Tony, di Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2025 pada Selasa (18/2)

Pemanfaatan teknologi ini telah memangkas waktu operasional hingga dua jam per hari dan berdampak pada efisiensi biaya operasional.

Baca Juga: MIND ID Peroleh Peringkat Emas dalam ASRRAT 2023

Ia mencontohkan, karyawan biasanya membutuhkan waktu hingga dua jam untuk pulang dan pergi ke dalam tambang bawah tanah. “Dengan teknologi ini, kita bisa menghemat dua jam per hari, dan tentu saja dari segi biaya akan jauh lebih rendah,” jelasnya.

Teknologi  ini  juga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan berbasis data yang lebih akurat. Meski demikian, Tony menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan manusia. Sementara teknologi berperan sebagai alat bantu dalam proses analisis dan pengolahan data.

Penerapan teknologi smart mining di PT Freeport Indonesia bukanlah langkah yang diambil secara tiba-tiba, melainkan telah direncanakan sejak tahun 2006.

Smart mining merupakan konsep pemanfaatan teknologi berbasis data untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertambangan. Teknologi ini mencakup pemanfaatan internet of things (IoT), kecerdasan buatan (artificial intelligence), cloud computing, dan big data analytics.

Teknologi digital juga digunakan dalam aspek lain seperti proses rekrutmen pegawai, yang kini mengandalkan sistem berbasis AI untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi seleksi.
 

Selanjutnya: Boeing Gagal Tepati Janji, Proyek Pengadaan Air Force One Baru Molor hingga 2029

Menarik Dibaca: 4 Tips Makeup untuk Interview Kerja, Simple dan Flawless!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×