CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Impor buah-buahan tahun ini capai US$ 2,8 miliar


Selasa, 14 Oktober 2014 / 18:00 WIB
Impor buah-buahan tahun ini capai US$ 2,8 miliar
ILUSTRASI. Konsumsi BBM Subsidi: Suasana pengisian bbm subsidi jenis pertalite di sebuah SPBU di Bogor, Kamis (2/2). Pemerintah memperkirakan konsumsi BBM subsidi/kompensasi tahun 2023 tumbuh antara 6%-10%. KONTAN/Baihaki/2/2/2023


Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Impor hortikultura tahun ini diperkirakan akan naik hingga 25%. Kenaikan ini terjadi seiring dengan konsumsi buah impor yang tinggi. Celakanya, kondisi ini seperti dibiarkan tanpa solusi dan membuat posisi buah lokal terpinggirkan.

Benny Kusbini, Ketua Dewan Hortikultura Nasional mengatakan, Menteri Pertanian selalu mengakui kegagalan swasembada pangan pada jagung dan kedelai. Padahal menurutnya, pada sektor hortikultura juga sama gagalnya. Hal ini terlihat dari menjamurnya buah impor di pasar lokal.

Benny menilai tahun ini impor pada sektor hortikultura akan lebih tinggi ketimbang tahun 2013. Jika tahun 2013 nilainya mencapai US$ 1,6 miliar maka tahun ini bisa mencapai US$ 2 miliar dan tidak menutup kemungkinan akan menembus angka US$ 2,8 miliar.

"Konsumsi buah seperti jeruk, apel dan anggur begitu tinggi. Hal ini didorong dari konsumsi dari masyarakat menengah atas yang tumbuh. Kondisi ini mengkhawatirkan jika pemerintah tidak segera mengamankan komoditi unggulan buah lokal," kata Benny, Selasa (14/10).

Benny akan mengusulkan buah-buah seperti mangga, jeruk, manggis, dan nanas untuk dilindungi di tengah serbuan buah impor. Jika tidak, dikhawatirkan produk lokal akan semakin tersisihkan ketika pasar bebas ASEAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×