kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Impor Daging Brazil Resahkan Peternak Lokal


Selasa, 01 September 2009 / 15:29 WIB
Impor Daging Brazil Resahkan Peternak Lokal


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Peternak sapi dalam negeri mulai resah dengan dikeluarkannya aturan impor sapi dari Brazil yang sudah mendapatkan izin dari Departemen Pertanian (Deptan).

Sebab, negara sumber impor daging itu belum terindikasi bebas dari penyakit penyakit mulut dan kuku (PMK). "Ini akan membahayakan harga daging dari peternak," kata Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana saat dihubungi KONTAN (1/9).

Teguh khawatir, masuknya daging impor itu akan menularkan virus penyakit ke ternaknya. "Kondisi saat ini maupun konidisi peternak belum siap menghadapi virus tersebut," keluh Teguh.

Sayang, keluhan Teguh itu bak angin lalu di telinga pemerintah. Pasalnya, Keputusan Menteri Pertanian Nomor 3.026 Tahun 2009 untuk membuka keran impor daging dari Brazil itu tetap keluar.

Padahal, kata Teguh, kebijakan itu justru akan menggagalkan rencana pemerintah sendiri yang menginginkan terwujudnya swasembada sapi nasional pada tahun 2014i.

Rencananya, impor daging sapi dari Brasil itu berupa daging tanpa tulang yang sudah pemisahan material spesifik. Daging tersebut hanya diizinkan di impor dari pelabuhan Tanjung Priok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×