Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Investment Authority (INA) - Lembaga Pengelola Investasi Indonesia dan GL Capital, perusahaan private equity bidang kesehatan yang berbasis di China menyelenggarakan Southeast Asia - China Healthcare Summit. Ajang ini menghadirkan lebih dari 20 pimpinan dan CEO dari perusahaan terkemuka asal China.
Para delegasi terdiri dari perusahaan yang bergerak di bidang farmasi, perangkat medis, nutrasetikal, dan diagnostik in vitro, yang memiliki pendapatan gabungan lebih dari US$ 13 miliar. Sementara total valuasi perusahaan lebih dari US$ 40 miliar. Pertemuan juga dihadiri Himpunan Kawasan Industri Indonesia
Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah mengatakan, salah satu sektor prioritas INA, layanan kesehatan merupakan bagian tak terpisahkan dari inisiatif strategis lembaga itu.
"Melalui portofolio kami yang mencakup manufaktur farmasi, distribusi, rumah sakit, apotek, klinik, dan laboratorium diagnostik, kami optimistis diskusi dengan GL Capital dan berbagai perusahaan kesehatan terkemuka di China dan Indonesia, akan menjadi dasar bagi kolaborasi masa depan," ujar Ridha, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (11/9).
Baca Juga: Raih Suntikan INA, Laba Bersih Hutama Karya Melesat
Jeffrey Li, Chairman dan Pendiri GL Capital mengatakan, GL Capital akan bekerja sama dengan INA untuk mendukung para mitra dan perusahaan portofolio GL untuk memajukan industri kesehatan di Indonesia.
"Kami telah memiliki aktivitas dan tim di Indonesia dan kami sedang mempertimbangkan u memperluas kehadiran kami,” ujar Quan Ji, Chairman Zybio, salah satu perusahaan diagnostik in vitro terbesar di China.
GL Capital adalah salah satu perusahaan private equity di sektor kesehatan tertua dan terbesar di China dengan aset kelolaan lebih dari US$ 3,5 miliar. Selama 14 tahun terakhir, GL Capital telah berhasil berinvestasi di lebih dari 80 perusahaan dan membangun jaringan luas yang sukses di industri kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News