Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam tujuh tahun terakhir, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) terus merugi. PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dikabarkan menjadi salah satu perusahaan yang bakal membenahi keuangan Krakatau Steel.
KRAS kabarnya bakal masuk dalam holding BUMN pertambangan yang dipimpin Inalum. Akan tetapi, hingga saat ini proses kajian untuk hal ini belum juga rampung.
Head of Corporate Communication Inalum Rendi Witular menyampaikan, rencana KRAS yang bakal bergabung holding BUMN pertambangan masih dalam proses kajian. "Masih dalam kajian, banyak hal (yang harus dibahas)," ungkapnya, Jumat (6/9).
Baca Juga: Tertunda lama, KRAS mulai produksi baja komersial dari hasil blast furnace
Bahkan ia belum dapat menyebutkan kapan target proses kajian ini akan selesai. Yang terang banyak aspek yang harus mereka bahas tak terkecuali aspek keuangan. "Masih dalam proses pengerjaan," imbuhnya.
Jika rencana ini terealisasi, nantinya Inalum akan memiliki empat anak usaha. Sebelumnya Inalum membawahi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News