kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Incar bisnis jet tempur, PTDI gandeng Eurofigter


Kamis, 16 April 2015 / 12:46 WIB
Incar bisnis jet tempur, PTDI gandeng Eurofigter


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama, David Oliver Purba | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pabrik pesawat Indonesia, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) gencar menggalang kerjasama dengan produsen pesawat dari luar negeri. Yang terbaru, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berencana menggandeng Eurofighter, produsen jet tempur Tyhpoon asal Eropa.

Walaupun sudah ada pembicaraan bisnis antar keduanya, Direktur Teknologi & Pengembangan PTDI Andi Alisjahbana bilang, proses kerjasama harus mendapat restu pemerintah.

Maklum, kerjasama dengan Eurofighter tak hanya terkait soal kerjasama produksi, melainkan terkait dengan penjualan pesawat tempur itu juga. "Keputusan ada di tangan pemerintah," kata Andi, Rabu (15/4).

Tahun 2014, petinggi Eurofighter datang ke Indonesia untuk melakukan pendekatan. Mereka datang untuk menawarkan kerjasama berupa final assembly facility kepada PTDI.

Andi bilang, jika restu pemerintah keluar, maka PTDI akan membangun hanggar guna menindaklanjuti kerjasama perakitan komponen pesawat tempur milik Eurofighter tersebut. "Jika pemerintah setuju, kami bangun hanggar" kata dia.

Andi membocorkan, salah satu alasan PTDI bekerjasama dengan Eurofighter adalah, teknologi perusahaan jet tempur itu lebih modern dari kompetitor. Selain itu, Eurofighter mampu mengkombinasikan aneka jenis senjata di pesawat yang diproduksinya. "Typhoon bisa memakai senjata dari Eropa atau dari Amerika Serikat (AS), ini kelebihannya," kata Andi.

Tak hanya mendapatkan tawaran dari Eurofighter, sejatinya PTDI juga mendapatkan tawaran serupa dari Sukhoi, perusahaan jet tempur Rusia. Tawaran serupa juga datang dari perusahaan jet tempur Prancis, Dassault Aviation, yang memproduksi pesawat tempur Rafale.

Namun, Andi bilang, meski banyak tawaran yang datang, PTDI memilah mana yang pantas dikerjasamakan. "Akan tetapi, seleksi akhir ada di pemerintah," tambah Andi.

Untuk pertahanan

Andi memastikan, jika kerjasama dengan Eurofighter diteken, maka Tentara Nasional Indonesia (TNI) dipastikan memakai Typhoon. "Ini untuk menambah senjata TNI Angkatan Udara," jelasnya.

Direktur Eurofighter GmbH Joe Parker membenarkan soal tawaran kerjasama kepada PTDI. "Kami yakin, tawaran itu menarik bagi Indonesia," kata Parker lewat surat elektroniknya.

Ia bilang, ada kemungkinan salah satu jet tempur Eurofighter dirakit di Indonesia. "Jika Eurofighter Typhoon dirakit di Indonesia, jet tempur ini bisa melindungi wilayah kepulauannya," kata Parker.

Bekerjasama dengan perusahaan jet tempur asing bukanlah hal baru bagi PTDI. Sebelumnya, PTDI telah bekerjasama dengan perusahaan jet tempur Korea Selatan untuk mengembangkan jet tempur KFX/IFX. Andy bilang, kerjasama dilakukan untuk mengembangkan teknologi pesawat tempur Indonesia. "Ini untuk masa depan kita," jelas dia.                   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×