Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) incar pertumbuhan pendapatan 10% di 2024. Sejalan dengan itu, PBID bakal menggelar ekspansi di daerah Jawa Timur dan Indonesia bagian timur.
Melansir laporan keuangan perusahaan, PBID membukukan penjualan bersih sebesar Rp 4,7 triliun pada 2023. Ini turun 6,50% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 5,03 triliun.
Direktur Panca Budi Idaman Lukman Hakim menjelaskan penurunan omzet atau pendapatan PBID disebabkan oleh adanya penurunan harga jual sekitar 8% sepanjang tahun lalu.
"Secara omzet memang mengalami penurunan karena faktor finish good product turun, tetapi secara kuantitas atau volume penjualan kami mengalami kenaikan sekitar 5% di 2023," kata Budi kepada Kontan belum lama ini.
Baca Juga: Panca Budi Idaman (PBID) Kantongi Laba Bersih Rp 374 Miliar di Tahun 2023
Pria yang juga menjabat sebagai sekretaris perusahaan ini bilang, PBID juga terus menerapkan efisiensi dan meminimalisir biaya. Dengan begitu, laba bersih PBID masih dapat bertumbuh.
Jika dicermati, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk PBID meningkat 6,04% secara tahunan dari Rp 352,85 triliun di 2022 menjadi Rp 374,15 miliar pada 2023.
Untuk tahun ini, Budi optimistis harga jual akan kembali positif yang utamanya akan didorong dari sektor makanan dan minuman (mamin), laundry pakaian, UMKM dan layanan pesan antar makan yang terus bertumbuh.
"Target tahun ini penjualan bisa tumbuh 10%, sementara net profit margin bisa meningkat 8% sampai dengan 10%," ucap dia.
Agar bisa mencapai target tersebut, PBID turut berencana untuk menggelar ekspansi pasar ke Jawa Timur dan Indonesia Timur sambil meningkatkan kualitas produk dan layanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News