Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY) membuka opsi untuk mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun 2020. Saat ini, manajemen INDY masih mengkaji rencana perubahan RKAB ke Ditjen Minerba Kementerian ESDM.
Hal tersebut disampaikan oleh Head of Corporate Communication Indika Energy Ricky Fernando. Menurutnya, revisi RKAB tersebut dilakukan sebagai bentuk penyesuaian atas kondisi pasar batubara yang hingga saat ini belum juga bertengger di level yang stabil.
Baca Juga: Pendapatan kuartal I turun 8,5%, Indika Energy (INDY) merugi bersih US$ 22 juta
"Kami terus mempertimbangkan langkah tepat yang akan dilakukan Perusahaan, termasuk kemungkinan mengajukan revisi RKAB. Saat ini kami sedang melakukan review untuk revisi RKAB ke Kementerian ESDM menyesuaikan dengan kondisi pasar," kata Ricky kepada Kontan.co.id, Rabu (3/6).
Sayangnya, Ricky belum membeberkan dengan jelas, apakah dengan revisi RKAB ini INDY akan menurunkan volume produksi, atau sebaliknya. Yang terang, hingga Kuartal I lalu, realisasi produksi batubara INDY masih sesuai dengan rencana.
Melalui kedua anak usahanya, yakni PT Kideco Jaya Agung dan PT Mul Tambangjaya Utama (MUTU), INDY berhasil memproduksi 9,3 juta ton batubara. Dengan rincian sebanyak 8,8 juta ton dari Kideco dan 500.000 ton sisanya dari MUTU. "Kami bersyukur kegiatan operasional tetap berlangsung dengan baik di tengah pandemi. Realisasi produksi batubara di kuartal I/2020 sesuai target," ungkap Ricky.
Baca Juga: Berisiko Melanggar Perjanjian Utang, Indika Energy (INDY) Minta Relaksasi ke Kreditur
Dia mengatakan, di tengah pandemi covid-19 yang masih melanda, kinerja operasional terus berjalan. Namun, Ricky tak membeberkan proyeksi produksi dan penjualan batubara INDY selama periode Kuartal II ini. Saat ini, target produksi batubara INDY sekitar 31 juta ton pada 2020. Rincinya, sebanyak 29,65 juta ton akan diproduksi oleh Kideco, sementara MUTU akan memproduksi 1,3 juta ton batubara.
"Produksi batubara di kuartal II/2020 saat ini tengah berjalan dan terus kami optimalkan. Di tengah pandemi yang terjadi, fokus kami adalah meningkatkan kesehatan dan keselamatan karyawan, serta menjaga efisiensi produksi dan mengendalikan biaya operasional," pungkas Ricky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News