Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Straits Tbk (PTIS) mencetak kinerja positif hingga kuartal III 2019. Emiten yang bergerak di bidang pengerukan dan pengangkutan hasil tambang batubara tersebut meraih pendapatan sebesar US$ 9,09 juta di kuartal III 2019. Angka ini tumbuh 1,9% (yoy) ketimbang kuartal tiga tahun lalu sebesar US$ 8,92 juta.
Bersamaan dengan itu, laba bersih PTIS juga tumbuh 11,6% (yoy) menjadi US$ 72.000. Di kuartal tiga tahun lalu, laba bersih PTIS tercatat sebesar US$ 65.000.
Sekretaris Perusahaan PTIS Ronny A. Hendrawan menyambut positif hasil kinerja PTIS di kuartal III 2019. Ini mengingat sejak 2014 hingga 2017 lalu, PTIS selalu menderita kerugian. Kemudian, di tahun 2018 PTIS akhirnya membukukan laba bersih hingga US$ 119.000. Tren tersebut masih berlanjut hingga kini.
Baca Juga: Waduh! Risiko Pembiayaan Utang Emiten Batubara Meningkat premium
Tak hanya meningkatkan pendapatan dan laba bersih, PTIS juga berhasil mampu mengurangi jumlah kewajiban perbankan selama tiga tahun berturut-turut. Jika di tahun 2016 lalu, total pinjaman perbankan yang dimiliki PTIS mencapai US$ 15,15 juta, maka di kuartal III-2019 pinjaman yang dipunyai perusahaan hanya US$ 4,52 juta.
“Kami berusaha melakukan berbagai insiatif dalam mengurangi utang bank di masa mendatang,” ujar Ronny saat paparan publik, Jumat (15/11).
Terdekat, pada 20 September 2020 nanti PTIS mesti membayar fasilitas revolving loan dari Bank Permata sebesar US$ 1,5 juta.
Direktur Operasi PTIS Sutina menambahkan, saat ini pendapatan PTIS dinilai mampu diandalkan untuk mencicil utang atau pinjaman yang ditanggung perusahaan.
Ia optimistis kinerja keuangan PTIS dapat kembali tumbuh di sisa tahun ini. Bukan tidak mungkin, kinerja keuangan PTIS bisa melampaui capaian di tahun lalu.
Sutina menyebut, PTIS berusaha memperkuat segmen bisnis logistik dan rekayasa kelautan secara bersamaan. Sebab, pada dasarnya PTIS menjalankan aktivitas bisnis secara terintegrasi dan berkesinambungan.
Baca Juga: Disorot Moody's, perusahaan batubara yakin bisa atasi risiko refinancing
Dia memberi contoh, pihak PTIS dapat melakukan aktivitas jasa pengangkutan batubara. Namun, cuaca di Indonesia kadang memburuk sehingga terjadi pengendapan di sungai yang menghambat laju tongkang pengangkut batubara.
“Maka, kami juga jalankan jasa pengerukan supaya tongkang tersebut bisa berjalan sampai ke tempat penampungan,” papar Sutisna.
Asal tahu saja, segmen bisnis logistik yang dijalankan PTIS terdiri dari jasa pengangkutan dan pemindahmuatan. Segmen ini mencatatkan pendapatan sebesar US$ 5,05 juta di kuartal III-2019 atau berkontribusi sebanyak 60,07% dari total pendapatan PTIS.
Di sisi lain, segmen bisnis rekayasa kelautan meliputi jasa pengerukan, pembangunan dermaga, dan pemancangan dengan total pendapatan sebesar US$ 4,04 di kuartal III-2019. Segmen ini berkontribusi 39,93% dari total pendapatan PTIS.
Baca Juga: Soal harga patokan domestik nikel, pengusaha: Yang penting implementasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News