Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) terus melakukan beragam terobosan dan inovasi menjaga lingkungan hidup dengan mengurangi dampak negatif dari operasional perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
Salah satu terobosan tersebut adalah penggunaan bahan bakar alternatif dalam bentuk refuse-derived fuel (RDF) yang berasal dari sampah perkotaan. Penggunaan RDF tidak hanya mengurangi emisi CO2 tetapi juga membantu mengatasi permasalahan sampah perkotaan.
Keberadaan Indocement diharapkan akan menciptakan nilai tambah dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi semua, termasuk masyarakat dan lingkungan sekitar.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham Indocement (INTP) di tengah kenaikan harga batubara
"Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi secara aktif dalam memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan," kata Antonius Marcos Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement dalam keterangan resminya, Jumat (1/10).
Inovasi yang dilakukan membawanya meraih prestasi selama bulan September ini. Indocement meraih Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi 2021 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta ASEAN Energy Awards 2021 dari ASEAN Center of Energy.
Dalam penghargaan Subroto, Indocement mengajukan makalah inovasi bertajuk Penurunan Energi Spesifik pada Penggilingan Akhir Plant 14 dengan Manajemen Ekstraksi Klinker Silo.
Antonius mengatakan, inovasi tersebut berhasil menghemat konsumsi energi listrik di Plant 14, Kompleks Pabrik Citeureup sebesar 3 juta Kwh/tahun serta berpengaruh terhadap mengurangi emisi CO2 sebesar 3.500 ton CO2 per tahun.
Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi merupakan ajang penghargaan efisiensi energi nasional yang rutin diadakan oleh Kementerian ESDM sejak 2012.
Baca Juga: Penjualan Indocement (INTP) tumbuh 7% per Agustus, simak rekomendasi sahamnya
Sementara di ASEAN Energy Awards, Indocement mengajukan makalah dengan judul Sustainable Use of Coal for Better Life by Reducing SOx in Power Plant of Tarjun Factory.
Kompleks Pabrik Tarjun memiliki pembangkit listrik mandiri yang telah dilengkapi dengan perangkat khusus bernama Flue Gas Desulphurization (FGD).
Perangkat ini dipasang untuk menurunkan emisi SOX yang dilepaskan ke udara dari hasil pembakaran batubara. Perangkat ini telah dipasang dan beroperasi sejak tahun 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News