Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto
KOTABARU. Industri semen merek "Tiga Roda" PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, sedang menjajaki pembangunan dua pabrik baru (green field) di Jawa Tengah dan luar Jawa.
"Dengan mempertimbangkan kondisi pasar, masing-masing pabrik akan memiliki kapasitas produksi 2,5 juta ton per tahun," kata Corporate Social Responsibility dan Security Manager PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Sahat Panggabean, melalui saluran telepon, Jumat (31/3)
Dijelaskan, untuk pabrik di Jawa Tengah direncanakan di Kabupaten Pati, dan di luar Jawa ada beberapa alternatif.
"Tetapi mengacu pada ekspos beberapa hari lalu direncanakan di Kalimantan, mungkin di daerah pabrik saat ini (Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan)," terangnya.
Sahat menambahkan, untuk rencana pembangunan pabrik di Pati masih melihat segala kemungkinan, dan menunggu kepastian hukum.
Sedangkan untuk rencana pembangunan pabrik baru di Kotabaru, masih melihat kondisi penawaran dan permintaan pasar, apabila tahun ini pertumbuhan pasar bisa membaik, masih dibutuhkan dua sampai tiga tahun lagi untuk membangun hingga selesai.
Dia mengatakan, untuk pembangunan pabrik baru di Tarjun, Kotabaru, akan lebih cepat dibandingkan dengan membangun pabrik baru di Pati.
Sebelumnya, Corporate and Public Communications Manager PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Pigo Pramusakti, melalui siaran persnya, menjelaskan mengantisipasi pulihnya permintaan domestik di 2017 dan mendapatkan biaya produksi yang lebih efesien, Indocement telah menyelesaikan pabrik semen terintegrasi pada triwulan ke-4 periode 2016.
Pabrik baru ini dibangun dengan teknologi terkini (brown-field project - plant 14) di komplek pabrik Citeureup, Bogor, dengan kapasitas produksi 4,4 juta ton per tahun.
Periode 2016 Indocement juga telah menambah satu unit "aero derevative gas turbine" berikut "steam turbine" untuk menyuplai 73 MW listrik ke komplek pabrik Citeureup untuk menjaga stabilitas pasokan listrik dan mengganti unti gas turbin lama sehingga bisa menekan biaya.
Sementara itu, diperoleh informasi bahwa PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (IDX: INTP) adalah salah satu produsen semen di Indonesia. Indocement merupakan produsen terbesar kedua di Indonesia.
Selain memproduksi semen, Indocement juga memproduksi beton siap-pakai, serta mengelola tambang agregat dan tras.
Indocement berdiri sejak 16 Januari 1985. Perusahaan ini merupakan hasil penggabungan enam perusahaan semen yang memiliki delapan pabrik Pabrik pertama Indocement sudah beroperasi sejak 4 Agustus 1975.
Tanggal 31 Desember 2014, Indocement memiliki kapasitas produksi sebesar 20,4 juta ton semen per tahun. Selain itu, Indocement juga memiliki kapasitas produksi beton siap-pakai sebesar 4,4 Juta meter kubik per tahun dengan 41 batching plant dan 706 truk mixer, serta memproduksi agregat sebesar 2,7 juta ton.
Indocement memiliki 12 buah pabrik, sembilan diantaranya berada di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dua berada di Cirebon, Jawa Barat, dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Produk utama Indocement adalah semen tipe Ordinary Portland Cement disingkat OPC dan Pozzolan Portland Cement disingkat PPC yang kemudian digantikan oleh Portland Composite Cement disingkat PCC sejak 2005.
Indocement juga memproduksi semen jenis lain misalnya Portland Cement Type II dan Type V serta Oil Well Cement. Indocement juga merupakan satu-satunya produsen semen jenis Semen Putih (White Cement) di Indonesia Logo Semen Tiga Roda Indocement pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 5 Desember 1989.
Sejak 2001, HeidelbergCement Group, yang berbasis di Jerman dan merupakan produsen utama di dunia dengan pabrik di lebih dari 50 negara mengambil alih kepemilikan mayoritas saham di Indocement.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News