kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Indocement membuat sekolah khusus tukang bangunan


Selasa, 24 Februari 2015 / 20:52 WIB
Indocement membuat sekolah khusus tukang bangunan
ILUSTRASI. Cara mengatasi Twitter tidak bisa upload foto dan video.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

BANDUNG. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. meluncurkan Sekolah Tukang Semen Tiga Roda atau Setara. Sekolah tersebut merupakan hasil kerja sama antara Indocement, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan Kampus Politeknik Negeri Bandung. 

Commercial Director PT Indocement Tunggal Prakartsa Daniel Kundjono Adam mengatakan, selama ini banyak tenaga konstruksi yang kemampuannya bukan didapatkan dari tenaga ahli. Kebanyakan dari mereka bergelar "tukang bangunan" dengan keahlian diperoleh secara otodidak.

"Sekitar 70% kegiatan pembangun dilakukan oleh tukang yang kemampuannya didapat secara otodidak dan turun temurun," ujar Daniel pada peluncuran program Seritifikasi 10.000 Tukang Bangunan Nasional di P2T Politeknik Negeri Bandung, Selasa (24/2/2015). 

Daniel menuturkan, para pekerja kontruksi harus memiliki kemampuan maksimal. Pasalnya, para pekerja itu akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Di era MEA ini, hanya tenaga dengan sertifikasilah yang akan mampu bersaing.

"Melalui data yang ada, dari 1,5 juta tukang, kurang dari empat persen sudah sertifikasi," kata Daniel. 

Selain itu, setiap tahun angka kekurangan rumah (backlog) terus bertambah. Dalam waktu dekat, pemerintah mencanangkan program satu juta rumah. Daniel menyebutkan, membangun satu juta rumah diperlukan keahlian tukang yang lebih berkualitas. 

"Program ini perlu tukang yang handal. Tukang bangunan memiliki peran penting proses membangun. Yang kita lihat sekarang, bangunan-bangunan adalah hasil karya para tukang," jelas Daniel. 

Sekolah tersebut diadakan selama tiga hari untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tenaga konstruksi agar setara dengan tenaga-tenaga terampil bersertifikasi lainnya. Peserta Setara tidak hanya mendapatkan pengetahuan dalam bidang konstruksi, melainkan juga pelatihan mengenai perundang-undangan terkait jasa konstruksi, praktik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), manajemen konstruksi, perencanaan anggaran biaya dan pengajuan tender.

Nantinya, lulusan Setara akan mendapatkan sertifikasi ahli dari LPJK. Daniel menargetkan, pada 2020 tenaga konstruksi yang disertifikasi mencapai 10.000 orang. (Arimbi Ramadhiani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×