kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indofarma uji tuntas jual anak usaha


Rabu, 15 Februari 2017 / 10:46 WIB
Indofarma uji tuntas jual anak usaha


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana PT Indofarma Tbk menjual 20% saham anak usaha yakni PT Indofarma Global Medika, kembali bergaung. Skema penjualan yang akan Indofarma pilih adalah private placement atau menjual saham kepada investor.

Manajemen Indofarma bilang, sudah ada investor yang berminat. Saat ini, proses due diligence alias uji tuntas sedang berlangsung. "Yang pasti lebih cepat selesai lebih baik," ujar Yasser Arafat, Sekretaris Perusahaan PT Indofarma Tbk saat dihubungi KONTAN, Selasa (14/2).

Hingga 30 September 2016, Indofarma tercatat mengempit 99,99% saham Indofarma Global. Anak perusahaan tersebut berdiri sejak tahun 2000 dan bergerak dalam bisnis laboratorium bio avability dan bio equivalent.

Total aset Indofarma Global pada kuartal III tahun lalu sebesar Rp 808,97 miliar. Nilai aset tersebut menyusut 12,03% ketimbang catatan aset per 31 Desember 2015.

Sementara, tujuan Indofarma melego Indofarma Global ada dua. Pertama, mereka ingin meningkatkan kemampuan anak usahanya tersebut agar tak hanya berkutat pada bisnis distribusi alat kesehatan dan obat. Tapi, "Jadi juga bisa menjual consumer goods," kata Yasser.

Tujuan kedua, Indofarma ingin sedikit mengurangi utang kredit modal kerja kepada Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Maybank Indonesia. Total nilai kredit kepada tiga perbankan tersebut mencapai Rp 500 miliar.

Menurut catatan pemberitaan KONTAN, hasrat Indofarma melego seperlima saham Indofarma Global sudah terbersit sejak pertengahan tahun 2015. Semula, ada investor Malaysia yang tertarik mengeksekusi tawaran mereka. Namun, tak ada kesepakatan di antara Indofarma dan investor itu.

Selanjutnya, Indofarma mengalihkan target kepada investor lokal. Perusahaan yang tercatat dengan kode saham INAF di Bursa Efek Indonesia tesebut menunjuk PT Danareksa (Persero) sebagai penjamin emisi. Target perolehan dana atas pelepasan 20% saham Indofarma Global adalah US$ 20 juta.

Bisnis tetap berjalan

Meski mengaku realisasi penjualan saham Indofarma Global tertunda, manajemen Indofarma membantah ada keterkaitan dengan perkara hukum. Sebagaimana diketahui, nama Indofarma dan Indofarma Global terseret dalam dugaan kasus korupsi alat kesehatan Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. Siti diduga menyalahgunakan wewenang karena menunjuk langsung Indofarma sebagai perusahaan penyedia barang dan jasa.

Lebih jauh, Indofarma memastikan kasus tersebut tak berdampak kepada bisnis mereka. "Tidak ada pengaruhnya kasus tersebut bagi bisnis Indofarma, tapi kami menaati aturan hukum yang berlaku," tutur Yasser.

Maka dari itu, rencana bisnis Indofarma tahun ini tetap akan berjalan sesuai rencana. Misalnya, rencana mereka mengembangkan fasilitas produksi dan pengemasan rapid test kits diagnostic. Indofarma berencana memproduksi alat kesehatan tersebut di pabrik Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.

Indofarma menjadwalkan produksi perdana pada kuartal I 2017 ini. Namun sebelum menjual, perusahaan tersebut harus menyelesaikan proses izin komersialisasinya.

Nanti, Indofarma Global yang akan mendistribusikan rapid test kits diagnostic. Sasaran pasarnya seperti rumah sakit dan apotek.

Sebelumnya, manajemen Indofarma menyatakan akan mengkuti tender pengadaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Target nilai kontraknya Rp 300 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×