kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia gandeng Australia untuk hidupkan kembali sektor pariwisata


Sabtu, 25 Juli 2020 / 19:23 WIB
Indonesia gandeng Australia untuk hidupkan kembali sektor pariwisata
ILUSTRASI. Wisatawan memadati kawasan wisata Pantai Kuta, Bali, Selasa (10/10). Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Agustus 2017 mencapai 601.884 kunjungan, meningkat 37,37 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2016 dan meningkat 1,66 pers


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menjalin komunikasi terkait potensi kerja sama dengan Australia dalam upaya memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Frans Teguh, mengatakan perubahan yang terjadi pascapandemi Covid-19 menuntut upaya lebih dari Indonesia dan Australia untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Dalam menghadapi tantangan dan melihat peluang yang ada, berbagi informasi terkait langkah untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta sangat penting. Hal ini juga demi mengeksplorasi potensi kerja sama ekonomi kreatif antara Indonesia dan Australia,” kata Frans Teguh dalam keterangan persnya, Sabtu (25/7).

Baca Juga: Kemenparekraf upayakan pariwisata Indonesia tetap diminati wisatawan mancanegara

Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf/Baparekraf, K. Candra Negara, menambahkan, Indonesia dan Australia telah menandatangani kerja sama Bidang Ekonomi Kreatif pada 31 Agustus 2018 di Bogor, Jawa Barat.

Lingkup kerja sama meliputi penyiaran, seni visual termasuk kriya, fine arts, fotografi, dan industri kreatif termasuk seni pertunjukan, _screen production_ yang terdiri dari animasi dan efek visual, games, musik, literatur dan penerbitan, desain, fesyen, arsitektur, warisan budaya, dan lain sebagainya.

Selain itu, Indonesia merupakan destinasi tujuan terbesar kedua setelah New Zealand bagi Australia dengan top 3 destinasi wisatawan Australia yaitu Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau.

BPS mencatat pada 2019 kunjungan wisman asal Australia mencapai 1.386.803 dengan rata-rata spending per visit mencapai 1.900 dolar AS. Selain itu, total seats penerbangan dari Australia ke Indonesia mencapai 42.579 per minggu dan frekuensi penerbangan mencapai 199 per minggu.

“Turunnya jumlah wisman ke Indonesia khususnya wisman asal Australia menuntut kita menyusun langkah kreatif, salah satunya dengan menguatkan kerja sama melalui webinar internasional di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, salah satunya dengan Australia,” kata Candra.

Deputy Chief of Mission Indonesian Embassy In Canberra, Mohammad Syarif Alatas, mengatakan perlu adanya pembukaan koridor perjalanan dengan melakukan travel bubble.

“Tujuannya ialah memudahkan masyarakat yang melintasi perbatasan dengan catatan Indonesia dan Australia sudah berhasil mengontrol situasi ini sehingga menciptakan sebuah gelembung atau koridor perjalanan wisata,” kata Syarif Alatas.

Australia juga telah berencana untuk membuka perbatasan dengan kesepakatan lewat _travel bubble_. _Travel bubble_ merupakan zona bepergian secara bebas, dengan syarat tidak keluar dari batasan yang ada. Australia dan Selandia Baru adalah negara yang pertama mengusung konsep tersebut, setelah melihat grafik penurunan Covid-19 yang mulai menurun antar kedua negara.

Baca Juga: Ini cara adaptasi kebiasaan baru pelaku wisata

Regional General Manager South-South East Asia Tourism Australia Brent Anderson, menambahkan, Australia juga melakukan beberapa langkah strategis untuk pemulihan di sektor pariwisata.

Yakni tetap menjaga hubungan dan menjalin kerja sama dengan perusahaan atau lembaga serta beberapa negara terkait industri pariwisata dan ekonomi kreatif dan mengutamakan kebutuhan, kesehatan, dan keselamatan wisatawan.

“Selain itu, Australia juga melakukan kampanye dengan konsep _‘With Love From Aus'_. Kami melakukan kampanye tersebut untuk menyambut hangat wisatawan mancanegara saat pandemi COVID-19 mereda di kemudian hari,” ujar Bernard.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×