kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia Jadi Negara Pengekspor Timah Terbesar Dunia


Rabu, 19 Oktober 2022 / 17:05 WIB
Indonesia Jadi Negara Pengekspor Timah Terbesar Dunia
ILUSTRASI. Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) menyebut Indonesia menjadi pengekspor timah terbesar di dunia dengan porsi sebesar 32,39%


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) menyebut Indonesia menjadi pengekspor timah terbesar di dunia dengan porsi sebesar 32,39% dari total ekspor timah global.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, produksi timah di dalam negeri mencapai 34.610 ton pada 2021. Adapun torehan ekspor mencapai 28.250 ton atau 98% dari keseluruhan produksi saat itu.

Tahun ini, Kementerian ESDM menargetkan produksi logam timah mencapai 70.000 ton. Sementara realisasi produksi sudah mencapai 9.654,72 ton dan penjualan sudah menyentuh 9.629,68 ton per Mei 2022.

Baca Juga: Punya Potensi Aspal 662 Juta Ton, Jokowi Minta Stop Impor Aspal Dua Tahun Lagi

Rata-rata harga timah murni batangan sepanjang 2015 hingga 2022 berada di posisi US$ 22.693 per ton. Namun pada tahun 2021 harga timah batangan naik menjadi US$ 30.207 per ton dan pada April 2022 mencapai US$ 41.256 per ton.

Indonesia Tin Conference (ITC) 2022

"Indonesia menjadi eksportir terbesar di dunia yang berkontribusi sebesar 32,39% dari total ekspor global," tutur Direktur ICDX Nursalam dalam Indonesia Tin Conference 2022 di Jakarta, Rabu (19/10).

Nursalam juga menyampaikan, hingga tahun 2022 Indonesia telah menambah negara tujuan ekspor timah menjadi 26 negara dibandingkan pada tahun 2014 hanya sekitar 14 negara.

Sementara, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin menyampaikan tarif royalti timah yang berlaku saat ini masih sebesar 3%.

“Saat ini 98% dijual ke luar negeri dalam bentuk tin ingot hanya 2% yang diserap di dalam negeri. Jadi kalau nanti kita betul-betul dilarang ekspor dalam bentuk ingot itu berarti kita harus siapkan industri pengolahannya dalam jumlah yang masif,” kata dia.

Ridwan menambahkan rencana larangan ekspor disebabkan hilirisasi balok timah (tin ingot) dari hasil pemurnian di dalam negeri baru mencapai di angka 5%.

“Dari sekian banyak produk hanya sekitar 5% yang lebih hilirisasi dari tin ingot yang dikelola di dalam negeri. Ini jadi PR paling besar ketika pelarangan ekspor tin ingot itu terjadi,” katanya

Baca Juga: Indeks BUMN20 Naik 11,66% Sejak Awal Tahun, Berikut Pendorongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×