kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) targetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10%


Selasa, 21 Januari 2020 / 19:13 WIB
Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) targetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10%
ILUSTRASI. Ratusan mobil yang siap diekspor terparkir di IPC Car Terminal, PT Indonesia Kendaraan Terminal (PT IKT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

Lalu IPCC juga akan melakukan pertumbuhan lain secara anorganik, misalnya dengan melakukan mitra dengan shipping line atau melakukan kemitraan dengan perusahaan logistik, atau mungkin masuk ke bisnis baru. Reza menuturkan, bisnis baru ini bisa juga bisnis yang masuk ke ekosistem kepelabuhan, bisa juga non kepelabuhan.

Dalam waktu dekat ini juga IPCC akan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada para stakeholder atau mitra, kemudian mulai menjajakan kemitraan dengan berbagai stakeholder. "Entah itu dengan perusahaan bongkar muat, logistik (truk truk yang membawa mobil), atau melakukan kemitraan dengan shipping line," tuturnya.

Mengenai tantangan di tahun ini Reza menuturkan, bisa jadi datang dari kinerja alat berat. IPCC masih melihat kondisinya akan seperti apa, bisa mulai ada peningkatan atau tidak. Kalaupun tidak mulai ada peningkatan itu akan menjadi tantangan IPCC dimana IPCC akan menggali resi nilainya.

Baca Juga: IPCC menyiapkan belanja modal Rp 250 miliar tahun ini

Tantangan berikutnya, dari sisi pembelian layanan. Bagaimana upaya manajemen IPCC untuk meningkatkan layanan keamanan dan kenyamanan kepada mitra. Lalu tantangan lainnya adalah merealisasikan ekspansi, yang mana nantinya akan mempengaruhi sumber income yang ada.

Reza mengatakan, IPCC juga harus bersiap menghadapi perkembangan zaman, bagaimana menghadapi perubahan permintaan kendaraan ke depan. 

"Ke depan tren mobil listrik juga akan mulai banyak di gunakan. Pasti di IPCC juga harus ada persiapan jangan sampai nanti ada orang yang mau impor mobil listrik atau ekspor mobil listrik, kita ga siap infrastrukturnya, itu kan kita harus pikirkan juga," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×