kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia Punya Potensi Menjadi Pengimpor Gandum Terbesar di Dunia


Jumat, 03 April 2009 / 09:17 WIB
Indonesia Punya Potensi Menjadi Pengimpor Gandum Terbesar di Dunia


Reporter: Nurmayanti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indonesia berpotensi menjadi pengimpor gandum terbesar di dunia. Berdasarkan hitungan Asosiasi Produsen Terigu Indonesia (Aptindo), permintaan biji gandum di Indonesia bakal naik mencapai 10 juta ton per tahun dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Saat ini predikat sebagai negara pengimpor biji gandum terbesar masih dipegang oleh Mesir yang tahun lalu mengimpor sekitar 8 juta ton.

Ketua APTINDO, Franciscus Welirang mengatakan, saat ini terigu menjadi pangan alternatif setelah beras. Namun sayang, peranan tepung terigu sebagai salah satu sumber pangan utama itu belum ditopang dengan ketersediaan bahan baku biji gandum yang memadai.

Hingga kini, kebutuhan biji gandum masih harus diimpor seluruhnya (100%) dari luar negeri. “Ketergantungan yang tinggi terhadap pasokan biji gandum impor tentu saja merupakan hal yang sangat tidak menguntungkan bagi Indonesia. Lebih-lebih kebutuhan biji gandum Indonesia setiap tahunnya cukup besar, yaitu sekitar 5 juta ton,” kata Fransiscus arau Franky, Kamis (2/4).

Data APTINDO menyebutkan, pada 2008 lalu, konsumsi tepung terigu nasional mencapai 3,8 juta ton. Total kebutuhan tepung terigu sebesar itu setara dengan sekitar 4,5-5 juta ton biji gandum yang seluruhnya (100%) masih harus diimpor dari luar negeri. Sementara kebutuhan tepung terigu di Indonesia rata-rata mengalami pertumbuhan minimal 5% setiap tahunnya.

Sebenarnya, beberapa anggota APTINDO sudah berupaya mengembangkan tanaman gandum sejak 1998 lalu. Namun sayangnya, hingga kini luasan penanaman gandum maupun volume produksinya masih belum begitu signifikan jika dibandingkan dengan volume kebutuhan biji gandum yang mencapai 4,5-5 juta ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×