Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) bergegas menyelesaikan kawasan industri di Halmahera, Maluku. Perusahaan patungan dari tiga investor China yaitu Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi.
Kawasan industri ini diperkirakan bakal menelan total investasi mencapai US$ 10 miliar, yang merupakan realisasi dari perjanjian antara Eramet group (Prancis) dan Tsingshan.
Bersama dengan partner lokal, yaitu PT Aneka Tambang (ANTM, anggota indeks Kompas100 ini) Tbk di tahun 2018, untuk mengembangkan deposit bijih nikel dan 30kt/Ni Nickel Pig Iron smelter sebagai smelter pertama di dalam Kawasan Industri Weda Bay.
"Diharapkan kuartal pertama tahun depan (2020) sudah rampung," ujar Agnes Ide Megawati, Associate Director Media & Public Relations Department PT IWIP ditemui saat buka bersama perseroan, Senin (27/5).
Lebih lanjut Agnes bilang, kawasan tersebut akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti bandar udara dan pelabuhan. Menurut presentasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tahun lalu, di kawasan tersebut telah dibangun 1.000 meter airstrip dan sebuah helipad.
Sementara pelabuhan diharapkan punya kapasitas 6 jetty dengan tipe kapal 5.000 dwt sampai 40.000 dwt, sedangkan panjang draft kisaran 18 meter - 20 meter. Saat ini beberapa tenant diakui manajemen IWIP telah diisi, meski tak menutup kemungkinan bakal menerima user baru untuk tenant lainnya.
Masih dari presentasi Kemenperin, rencana investasi di kawasan industri tersebut meliputi beberapa pabrik seperti smelter feronikel dengan kapasitas 600.000 ton per tahun, lalu carbon steel mill dan stainless steel mill yang masing-masing punya kapasitas 3 juta ton dan 1 juta ton per tahunnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News