Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan kawasan industri PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (PT IWIP) terus berbenah. Tahun 2019, PT IWIP akan fokus dalam membereskan izin dan merekrut karyawan baru di kawasan Weda Bay, Halmahera, Maluku.
Agnes Megawati, Associate Director Media & Public Relations Department PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) menjelaskan PT IWIP telah memperkerjakan lebih dari 1200 tenaga kerja lokal, dengan persentase 70% tenaga kerja berasal dari lingkar tambang dan Halmahera Tengah, 18% dari wilayah lain di provinsi Maluku Utara, dan 12% dari provinsi lain di Indonesia.
Dalam rangka memprioritaskan perekrutan tenaga kerja dari lingkar tambang, PT IWIP telah bekerja sama dengan pemerintah daerah, yaitu Bupati dan Kepala Desa di wilayah lingkar tambang dengan memberikan surat keterangan domisili kepada calon tenaga kerja yang berasal dari lingkar tambang.
"Seiring dengan perkembangan konstruksi, di akhir tahun 2019 lebih dari 3000 tenaga kerja lokal akan direkrut," kata Agnes dalam keterangan pers, Senin (7/1).
Adapun izin lingkungan proyek pertama yaitu Weda Bay Nickel telah mendapatkan ijin Amdal di tahun 2009 dan 2014. Sedangkan ijin Amdal yang baru untuk keseluruhan Kawasan industri sekarang sedang dalam tahap finalisasi and sudah mendapatkan penilaian yang positif dari otoritas lingkungan di tingkat Propinsi.
Catatan saja, PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), perusahaan patungan dari tiga investor Tiongkok yaitu Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi. Kawasan industri ini menelan total investasi mencapai US$ 10 miliar, yang merupakan realisasi dari perjanjian antara Eramet group (Perancis) dan Tsingshan.
Bersama dengan partner lokal, yaitu PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk di tahun 2018, untuk mengembangkan deposit bijih nikel dan 30kt/Ni Nickel Pig Iron smelter sebagai smelter pertama di dalam Kawasan Industri Weda Bay. "Untuk perkembangan proyek smelter pertama dari Proyek Weda Bay akan siap beroperasi di kuartal II-2020," pungkasnya
IWIP akan menjadi kawasan industri terpadu pertama di dunia yang akan mengolah sumber daya mineral dari mulut tambang menjadi produk akhir berupa komponen baterai kendaraan listrik dan besi baja. Nantinya di kawasan ini akan dibangun juga untuk pelabuhan serta airpot sebagai penunjang kawasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News