kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Indonesian Paradise (INPP) Optimis Lini Bisnis Hotel Tetap Bertumbuh dari Wisatawan


Minggu, 23 Februari 2025 / 12:26 WIB
Indonesian Paradise (INPP) Optimis Lini Bisnis Hotel Tetap Bertumbuh dari Wisatawan
ILUSTRASI. PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP:IJ), Perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, komersial, dan penjualan properti yang dikenal dengan properti-properti ikoniknya menerbitkan Obligasi I Indonesian Paradise Property Tahun 2025 dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga hampir 2 kali lipat pada akhir masa bookbuilding.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesian paradise Property Tbk. (INPP) menuturkan bahwa efisiensi yang dilakukan Pemerintah tidak berimbas terlalu signifikan terhadap pemesanan ruang dan kegiatan di jaringan hotelnya. 

Presiden Direktur dan CEO INPP Anthony Prabowo Susilo menjelaskan ini karena sejak awal Perusahaan selalu menyasar ritel alias wisatawan individu (traveller individual).

"Hotel kami seperti FX Harris di mall FX, terbilang tinggi okupansi MICE-nya karena berada di pusat bisnis utama Jakarta dan dikelilingi banyak gedung perkantoran termasuk Pemerintah. Namun itu saja yang okupansinya tinggi, lainnya tidak berpengaruh pada hotel-hotel lain kami," urainya, Minggu (23/2). 

Baca Juga: Indonesian Paradise (INPP) Catat Okupansi Pusat Perbelanjaan Capai 90%

Asal tahu saja, INPP merupakan pengelola dan pengembang dari belasan hotel di sejumlah kota besar, seperti Sheraton Bali Kuta Resort, Aloft Bali Kuta at Beachwalk, Yello Kuta Beachwalk Bali, Maison Aurelia Sanur, Harris Hotel Kuta Tuban, Grand Hyatt Jakarta, Keraton at The Plaza, Harris Suites fX Sudirman, Cityloog Hotel Tebet, Hyatt Place Makassar, Harris Resort Waterfront Batam, dan Pop! Hotel Sangaji Yogyakarta.

Hingga kini, jumlah okupansi hotel yang dikelola INPP masih stabil di atas 70% dan menyumbang 48% dari total pendapatan INPP. Secara keseluruhan pendapatan dari penyewaan hotel dan pusat perbelanjaan (recurring income) masih menjadi andalan utama INPP. Pada tahun 2024 kontribusinya ditaksir mencapai lebih dari 80%. Anthony mengatakan bahwa untuk hotel, hotel-hotel di Bali menjadi penyumbang pendapatan terbesar.

Baca Juga: Indonesian Paradise (INPP) Bidik Pertumbuhan 10,20% Tahun Ini

Per September 2024,  segmen hotel mencatat penjualan Rp424,4 miliar, meningkat 24% secara tahunan (yoy), pusat perbelanjaan Rp365,3 miliar atau naik 6%. Sisanya dari penjualan properti. Dari pendapatan itu, INPP mencetak laba bersih Rp342,6 miliar, meroket lebih dari 120% yoy.

Tahun ini, INPP menargetkan peningkatan pendapatan hingga 20%. Anthony optimistis akan mencapai target tersebut. 

“Tahun ini kita menargetkan pertumbuhan pendapatan yang kurang lebih sama,” ucapnya. 

Baca Juga: Indonesia Paradise (INPP) Jual 37% Saham Anak Usaha ke Investor Asal Jepang

Selanjutnya: Link Live Streaming Real Madrid vs Girona di La Liga Spanyol Pekan 25

Menarik Dibaca: Kenali Ciri-Ciri Penyakit Diabetes pada Usia Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×