kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesian Tobacco (ITIC) bidik target pertumbuhan kinerja sekitar 15% di tahun depan


Rabu, 01 Desember 2021 / 20:19 WIB
Indonesian Tobacco (ITIC) bidik target pertumbuhan kinerja sekitar 15% di tahun depan
ILUSTRASI. Aktivitas pengolahan tembakau oleh?PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC).


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) optimistis bisa mengejar pertumbuhan kinerja pada tahun depan. Tidak tanggung-tanggung, produsen tembakau iris ini menargetkan pertumbuhan kinerja 15% pada sisi top line dan bottom line jika dibandingkan dengan realisasi tahun ini pada 2022 mendatang.

Direktur Utama ITIC Djonny Saksono mengatakan, perusahaan menerapkan strategi dengan terus meningkatkan omset penjualan dan memperluas pasar serta terus menjaga kualitas produk dan distribusi.

“Kami juga akan terus melakukan upaya upaya efisiensi dan pengontrolan biaya yang baik, supaya profit margin kita bisa terus meningkat,” imbuh Djonny kepada Kontan.co.id, Rabu (1/12).

Djonny menuturkan, ekspansi pasar bakal dilakukan dengan menambah/memperluas wilayah-wilayah pemasaran. Dalam rencana ITIC, perusahaan akan lebih mengembangkan wilayah pemasaran di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Baca Juga: Indonesian Tobacco (ITIC) berikhtiar perkuat bisnis di sepanjang tahun ini

Target pasarnya menyasar para perokok pada golongan ekonomi lemah. ITIC berkeyakinan produk tembakau iris perusahaan memiliki keunggulan dalam menggaet segmen pasar ini.

“Produk kami adalah tembakau yang siap pakai, dan konsumen melinting atau membuat rokoknya sendiri. Lebih ekonomis dan murah bagi kantong konsumen,” terang Djonny.

Selain memperluas pasar, ITIC juga berencana meluncurkan produk anyar dengan target pasarnya perokok golongan ekonomi lemah pada kelompok usia muda. Djonny tidak merinci ada berapa total produk baru yang ingin ITIC pada tahun depan.

Untuk menunjang kegiatan usaha perusahaan, ITIC menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 15 miliar untuk tahun depan.

Rencananya, capex tersebut akan digunakan untuk membiayai perawatan dan peremajaan mesin mesin produksi, serta sedikit menambah mesin demi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas.

 

Sepanjang Januari-September 2021 lalu, ITIC membukukan penjualan Rp 174,48 miliar, turun tipis 2,54% dibanding realisasi penjualan Januari-September 2020 yang mencapai Rp 179,03 miliar.

Dari hasil penjualan itu, ITIC mengantongi laba tahun berjalan Rp 15,76 miliar di sepanjang Januari-September 2021, tumbuh 16,31% dibanding realisasi laba tahun berjalan ITIC Januari-September 2020 yang sebesar Rp 13,55 miliar.

ITIC optimistis bisa mengejar pertumbuhan kinerja 10% pada tahun ini. “Untuk tahun 2021 ini target kita untuk pertumbuhan 10% di omset penjualan Insya Allah masih aman. Namun laba bersih sudah meningkat banyak, jauh di atas target yang kami tetapkan,” pungkas Djonny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×