kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesian Tobacco (ITIC) optimistis bukukan penjualan double digit di semester I


Minggu, 07 Juni 2020 / 21:09 WIB
Indonesian Tobacco (ITIC) optimistis bukukan penjualan double digit di semester I
ILUSTRASI. Emiten tembakau dan rokok PT Indonesian Tobacco Tbk berencana melepas 29,13% saham dari modal yang disetor penuh atau setara dengan 276,06 juta lembar saham.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesian Tobacco Tbk optimistis mampu membukukan kinerja yang prima di kuartal II 2020. Hingga akhir paruh pertama nanti, emiten tembakau iris berkode saham ITIC ini memperkirakan mampu membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 20% dibanding realisasi penjualan semester I tahun lalu.

Mengintip laporan keuangan semester I 2019, penjualan neto ITIC tercatat sebesar Rp 79,22 miliar. Dus, hitungan Kontan.co.id, penjualan neto diperkirakan akan mencapai sekitar Rp 95,07 miliar dengan asumsi pertumbuhan 20% secara tahunan.

Optimisme ini bukannya tanpa dasar. Direktur Utama ITIC Djonny Saksono mengatakan, ITIC telah membuka pasar baru di Waingapu, Kepulauan Alor, dan Maumere, Nusa Tenggara Tiimur sejak akhir tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Daya beli masyarakat lesu, penjualan Indonesian Tobacco (ITIC) naik double digit

Djonny tidak merinci seberapa besar proyeksi kontribusi ketiga pasar baru tersebut dalam penjualan neto, namun tambahan ketiga pasar baru ini diperkirakan akan sudah bisa mengerek penjualan ITIC di paruh pertama tahun ini.

Di sisi lain, Djonny juga melihat adanya prospek pasar yang baik bagi produk tembakau iris. Katalis positifnya ada dua. Pertama, perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia dan Indonesia telah berdampak pada pelemahan daya beli masyarakat. Hal ini pada gilirannya akan menggeser preferensi masyarakat untuk mengonsumsi produk hasil tembakau dengan harga yang lebih ekonomis.

Kedua, tren harga rokok juga cenderung mengalami peningkatan dari waktu ke waktu seiring dengan adanya kenaikan cukai di tahun 2020.

Menurut Djonny, kedua hal ini membuat produk-produk tembakau iris ITIC menjadi lebih menarik untuk dilirik oleh konsumen, mengingat harganya yang lebih kompetitif.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×