Reporter: Merlinda Riska | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) makin serius menggeber pendapatan dari layanan data. Operator seluler ini berencana memodernisasikan jaringan sampai 24 kota di beberapa wilayah Indonesia.
Menurut Alexander Rusli, Presiden Direktur Indosat, Indosat harus melakoni langkah ini supaya bisa menampung lonjakan trafik data yang makin membengkak.
"Kami berkomitmen modernisasi jaringan tahun ini bisa terealisasi di 21 kota sampai 24 kota. Bulan Juli–Agustus ini mulai modernisasi di luar Jawa, seperti Kalimantan," kata Alex kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Indosat bakal memodernisasi jaringan dalam tiga tahap. Pertama, di tujuh daerah di Jawa seperti Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Tahap pertama tersebut, saat ini sudah kelar.
Tahap kedua, kota di Sumatera dan Kalimantan yang mencapai 14 kota–17 kota, seperti Lampung, Palembang, Padang, Bengkulu, Riau, Balikpapan, Samarinda, dan kota yang lainnya.
Dan tahap ketiga kembali di Jawa. Jika tak ada aral melintang, modernisasi akan dilakukan di sembilan kota satelit akhir tahun ini.
Untuk proyek ini, Indosat mengucurkan dana terbilang besar. Kurang lebih 70%–80% dari belanja modal 2014 yang dianggarkan sebesar Rp 8 triliun–Rp 9 triliun. Alex mengklaim, besarnya biaya modernisasi ini lantaran tingginya bujet implementasikan teknologi teranyar, yakni long term evolution (LTE) berbasis 4G.
Nantinya, seluruh jaringan telekomunikasi Indosat sudah bisa mengaplikasi teknologi 4G. "Dengan modernisasi ini, teknologi jaringan kami bisa menampung trafik data. Harapannya revenue data kami bisa tumbuh 25%-30% sama seperti industri," ucap Alex.
Untuk kinerja semester satu 2014 ini Alex masih belum mau berkomentar. Dia hanya memberi gambaran kinerja bergantung pada kurs. "Kalau kurs Rp 12.000 kinerja tertekan, di bawah itu aman," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News